Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Target Puasa Jangan "Diem-diem Bae", Ngomong Dong dengan Keluarga...

16 Mei 2018   21:49 Diperbarui: 16 Mei 2018   22:03 766
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tentukan targetmu (foto: pexels.com)

Bicara tentang target di bulan Ramadan, saya teringat dengan pendapat seorang ustaz. Berdasarkan pengalaman sang ustaz, beliau menceriterakan tradisi di keluarganya menjelang bulan Ramadhan.

"Sebelum Ramadan, kami mengadakan diskusi atau semacam rapat keluarga untuk menentukan target-target yang akan dicapai setiap anggota keluarga kami," tuturnya.

Saya hanya manggut-manggut mencoba membayangkan bahwa sebagai seorang kepala keluarga, saya pun mengadakan rapat untuk membahas target Ramadan di keluarga saya.

"Karena tiap orang pasti punya target yang berbeda, tiap manusia punya kapasitas yang berbeda pula, ada yang masih dalam tingkatan belajar membaca Al Quran, ada pula yang sudah pada taraf hafalan juz demi juz. Silakan pasang target sendiri," demikianlah pendapat sang ustaz.

Kesimpulan yang saya tangkap, target seseorang di bulan Ramadan memang berbeda-beda dan lebih baik jika ditentukan bersama anggota keluarga lainnya. Tak hanya tentang target pencapaian amalan ibadah wajib dan sunnah, tetapi juga bisa target untuk meningkatkan kegiatan sosial di masyarakat, misalnya berinfak, zakat, memberi santunan bagi yang membutuhkan dan sebagainya.

Target-target sederhana juga bisa dicanangkan dan target tersebut bisa langsung terpantau oleh keluarga kita. Misalnya, menargetkan untuk tidak terlambat pulang untuk berbuka bersama dengan keluarga, bisa sebanyak 10 atau 15 hari selama Ramadan, atau berapapun. Karena bagi saya target seperti itu justru susah dicapai mengingat tuntutan pekerjaan atau malah karena faktor kemacetan di ibu kota yang tidak bisa diprediksi. Maka berbahagialah yang bisa tiap hari berbuka bersama keluarganya.

Target yang terlihat "sepele" tapi bisa menjadi penyemangat di bulan Ramadan, bisa saja disepakati bahwa dalam sebulan puasa hanya boleh makan sahur dengan lauk mie instan maksimal 3 kali saja. Nah, jika seluruh anggota keluarga sepakat, mulai dari suami, istri dan anak-anak, tentu hal ini bisa sangat seru dan makin meningkatkan keakraban keluarga.

Bagi yang berniat bahwa di bulan Ramadan ini akan berhenti merokok, misalnya. Tentu saja momentum Ramadan bisa digunakan. Sebagai contoh minggu pertama hanya boleh merokok satu batang saja setelah buka, kemudian minggu kedua hanya merokok di hari Senin dan Kamis saja, setelah itu berhenti total merokoknya.

Apapun target kita di bulan Ramadan, sepanjang itu positif tentu harus berusaha kita capai dengan penuh semangat. Dalam lingkup keluarga, jika masing-masing anggota keluarga tahu target-target setiap orang dalam keluarganya, maka dia pun bisa menjadi penyemangat dan pendorong untuk pencapaian target tersebut.

"Suamiku, doakan bulan Ramadan ini aku bisa khatam Al Quran," nah betapa indahnya jika target seperti ini terucap dari seorang istri kan?

Atau tekad seorang anak kecil yang akan berpuasa hingga sebulan penuh. Nah, orang tua mana yang tidak bangga jika anaknya berhasil memenuhi target tersebut dengan sukses?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun