Lebih parah lagi adalah kebiasaan calon penumpang ojol yang tidak berempati kepada abang ojol. Bagaimana tidak? Wong titik jemputnya di Stasiun Sudirman, eh ordernya sudah sejak kereta baru masuk Stasiun Tebet.Â
Lha iya kalau keretanya lancar jaya hanya butuh sepuluh menitan untuk sampai Sudirman. Tapi hal-hal seperti saat KRL berhenti lama menjelang masuk Stasiun Manggarai dan kemudian masih butuh waktu untuk bergiliran untuk berangkat dari Manggarai, itu adalah hal-hal yang sering ditemui. Jadi bayangkan saja betapa manyunnya abang ojol menanti penumpangnya datang di Stasiun Sudirman.
Penumpang jenis ini terlihat sekali memiliki prinsip lebih baik ditunggu daripada menunggu. Mungkin kalau dalam urusan asmara ia pun lebih baik memutuskan dari pada diputusin. Eeaa...
Prinsip egois yang pada akhirnya ikut andil membuat jalanan macet. Ah masak iya? Hmm... silakan renungkan sendiri wahai penumpang ojol yang budiman.