Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Hobi KRL Commuterline: Gangguan dan Minta Maaf

13 Oktober 2017   16:50 Diperbarui: 13 Oktober 2017   17:08 2143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rekor ini juga berimbas pada diri saya sebagai pengguna setia KRL Commuterline. Saya ikut-ikutan bisa mencetak rekor kena rangkaian pegal linu, radang tenggorokan, batuk dan meriang terbanyak dalam satu bulan. Tidak itu saja, bulan ini adalah rekor terbanyak saya beli obat ke apotek, entah beli balsem pegal linu, vitamin, obat batuk, obat radang dan sebagainya. Mantap.

Itulah fenomenanya ketika KRL Commuterline memang sangat dibutuhkan, terutama pada jam berangkat dan pulang kerja. Tapi membludaknya penumpang ternyata belum diikuti kesiapan operasional pengangkutan.

Okelah penambahan jadwal belum memungkinkan lagi selama panjang rel masih segitu-segitu saja. Tapi please, tolong dong, heloo... Itu yang namanya gangguan operasional, keterlambatan atau apalah istilahnya, bisa nggak ya kalau dikurangi? Dikurangi saja cukup kok, kalau dihilangkan ya itu berarti PT KCI sudah level top markotop.

Beginilah suasana dalam KRL Commuterline tiap pagi dan sore (foto: widikurniawan)
Beginilah suasana dalam KRL Commuterline tiap pagi dan sore (foto: widikurniawan)
Saya sih paham, ngerti kok saya kalau jajaran pimpinan PT KCI juga pusing tujuh keliling bagaimana caranya supaya satu hari saja nggak ada kejadian yang bikin penumpang mengeluh. Ya dimulai dari satu hari, dua hari, seminggu dan seterusnya, layanan KRL memang sudah seharusnya meningkat.

Tapi yah gimana lagi ya? Kadang niat baik saja memang tidak cukup.

Sebenarnya kurang apa coba terobosan PT KCI belakangan ini? Misalnya saja bikin underpass di beberapa stasiun supaya penumpang aman dan tidak beresiko saat menyeberang peron. Eh, malahan baru selesai dan resmi dipakai, underpass sudah menuai protes akibat makin berjubelnya penumpang yang menunggu di peron sempit seperti di Stasiun Citayam dan Bojonggede. Ada juga yang protes karena letak underpass yang tidak pas, alias terlalu jauh memutar.

Belum lagi kualitas pembangunan underpass ini yang patut dipertanyakan dengan tanda tanya besar. Bagaimana tidak, jika underpass beberapa kali berubah jadi kolam besar saat hujan tiba, seperti di Bojonggede dan Sudimara.

Namun, pada akhirnya saya sebagai penumpang hanya bisa pasrah menunggu langkah-langkah terbaik dari PT KCI menangani banyaknya masalah yang muncul. Mau marah ya ngapain juga? Palingan kalau sedang kesakitan di kereta karena kesodok atau kaki terinjak penumpang lain, yang keluar lirih dari mulut saya adalah penggalan lagunya NDX AKA dan mbak Via Vallen...

Meh sambat kaleh sinten nyen sampun mekaten

Merana uripku

Aku welasno kowe aku mesakno aku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun