Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Salah Tulis Mengundang Senyum

9 Februari 2012   14:14 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:51 1142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menulis itu mudah, tinggal ambil pensil dan rangkailah huruf menjadi kata. Tapi menulis yang baik dan benar itu sulit lho. Bila diperhatikan di sekeliling kita, ternyata masih sangat banyak cara penulisan, utamanya ejaan, yang bisa mengundang senyum bila kita menyadari letak kesalahannya. Beberapa foto di bawah ini adalah contoh bagaimana penulisan yang “kurang pas”. Saya mendapatkannya di jalanan, entah itu papan reklame, tulisan di dinding, hingga selebaran. Tidak bermaksud meremehkan, bisa dipastikan apabila sang penulis di media-media “biasa” itu tidaklah terlatih untuk menulis apalagi untuk menjadi benar sesuai aturan baku. Tentu saja hal itu sangat bisa kita maklumi. Toh, yang penting kan pesannya bisa disampaikan. Nah, mari kita bahas satu demi satu foto-foto berikut. [caption id="attachment_161666" align="aligncenter" width="533" caption="foto: widikurniawan"][/caption] Foto 1: SIYOMAI atau SIOMAY yang benar? Setahu saya sih yang sering ditulis di koran-koran ya SIOMAY bukan SIYOMAI seperti yang ditulis Kang Ariel tersebut, hehe. Ini bukti bahwa terkadang seseorang menuliskan sesuatu berdasarkan bahasa lisan yang diyakininya. [caption id="attachment_161667" align="aligncenter" width="533" caption="foto: widikurniawan"]

13287951351364542902
13287951351364542902
[/caption] Foto 2: Setidaknya ada dua kata yang kurang pas di selebaran pengobatan khusus pria di foto tersebut. Pertama adalah penulisan KANGKER bukannya KANKER, serta kata PENAPASAN yang kurang huruf R. [caption id="attachment_161668" align="aligncenter" width="533" caption="foto: widikurniawan"]
13287953311635516513
13287953311635516513
[/caption] Foto 3: Hhmm, saya sih terbiasa dengan kata REPARASI bukannya REVARASI. Menurut anda? [caption id="attachment_161669" align="aligncenter" width="533" caption="foto: widikurniawan"]
13287954861217233434
13287954861217233434
[/caption] Foto 4: Membaca kata PUP di papan reklame ini, tentu bayangan yang menulis dan yang membaca pasti ke arah tempat hiburan dan minum-minum semacam kafe. Lho, bukannya PUB ya? Pakai huruf B bukan P di belakang. Ironisnya PUP yang pakai P di belakang bisa berarti buang air besar. Duh.... [caption id="attachment_161671" align="aligncenter" width="533" caption="foto: widikurniawan"]
1328796011597907957
1328796011597907957
[/caption] Foto 5: Wow, bajaj ini mau keren rupanya, memasang tulisan EXCEKUTIF CLASS. Hmm, keren juga sih, tapi kok jadi pusing bacanya ya? Hehe. Bukannya EXECUTIVE, Bang? [caption id="attachment_161672" align="aligncenter" width="533" caption="foto: widikurniawan"]
13287963021923397042
13287963021923397042
[/caption] Foto 6: Sesuatu yang GRATIS memang menyenangkan. Tapi kalau GERATIS? Ah, cukup senyum saja deh.

----------------------------------------------------------------------------------------------------

KAMPRETS

Kompasianer Hobi Jepret

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun