Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Citizen Journalism 140 Karakter, Berbagi Info Lalu-Lintas

11 September 2011   09:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:03 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_134331" align="aligncenter" width="680" caption="ilustrasi/admin/shutterstock"][/caption] Hanya dengan 140 karakter, Twitter bisa membantu pengguna jalan. Kok bisa? Ya bisa dong, hal itu juga karena Twitter digunakan pula sebagai media citizen journalism. Warga yang memiliki akun Twitter dimungkinkan untuk mengabarkan kondisi lalu lintas di lokasi mereka berada, dan informasi tersebut bisa menjadi referensi orang lain yang akan lewat atau menuju lokasi dimaksud. “Lalin padat sepanjang GatSu arah Kuningan sejak Pancoran, ada beberapa resepsi di deretan gedung sepanjang sisi Gatsu,” tulis pemilik akun @guekiller via situs LewatMana.com yang secara otomatis diteruskan melalui tweet akun @LewatMana. “Info ada bis mogok di lajur paling kanan di tol cikampek KM 45 tepat'nya cikarang barat,belum ada penanganan,” tulis @ferdhie_aldhie via @LewatMana. Meskipun sederhana, informasi tersebut bisa disebut salah satu wujud citizen journalism. Tanpa imbalan apapun, warga biasa dengan rela menginformasikan kondisi lalu lintas di sekitarnya untuk berbagi dengan orang lain. Kala mudik lebaran, juga ada akun @mudikkompas yang selalu aktif mengabarkan kondisi arus mudik hingga balik. Akun tersebut juga kerap meng-RT (ReTweet / menyebarluaskan kembali) tweet-tweet dari para followers yang dipercaya kebenarannya. Sudah dua tahun belakangan ini, perjalanan balik dari mudik saya, sesekali melontarkan tweet yang di-RT oleh @mudikkompas. “Lalulintas di alun2 sukorejo, kendal, terhambat krn ramai pasar mlm & ratusan penumpang yg menunggu bis malam #arusbalik" tulis saya 5 September lalu di atas bis yang membawa ke Jakarta yang kemudian di-RT oleh @mudikkompas. Memang terkadang tweet-tweet dari warga bisa diragukan kebenarannya. Namun, paling tidak bagi yang telah membaca tweet-tweet terkait keadaan lalu lintas, ketika melewati jalan yang kondisinya telah diinformasikan orang lain, timbullah sikap waspada dan berhati-hati. Resiko kecelakaan pun bisa diminimalisir. Pemanfaatan media sosial Twitter untuk mengabarkan kondisi lalu lintas bisa dibilang sangat positif. Hal ini diakui juga oleh pihak kepolisian yang dibuktikan dengan keberadaan akun @TMCPoldaMetro milik Traffic Management Center Polda Metro Jaya. Akun ini seringkali mengabarkan kondisi riil keadaan lalu lintas Jakarta. “13.07 Situasi arus lau lintas Tebet mengarah Pondok Kopi terpantau padat, imbas antrian kendaraan di pasar Gembrong,” demikian salah satu tweet yang dikicaukan pada Minggu, (11/9/2011) siang. Tweet semacam itu kerapkali di-RT oleh pengguna Twitter lain dengan harapan bisa membantu memberi informasi kepada lebih banyak orang. Hingga kini akun @TMCPoldaMetro telah mencatat jumlah followers lebih dari 400 ribu, bukti bahwa akun tersebut dipercaya menjadi acuan pengguna jalan yang mamanfaatkan Twitter. Keamanan, kenyamanan dan kelancaran di jalan tentu menjadi dambaan setiap pengguna jalan. Saling berbagi lewat dunia maya setidaknya akan membantu lalu lintas untuk tidak lebih macet lagi. Pengguna jalan yang telah mendapatkan kabar kemacetan di suatu titik bisa mencari jalur alternatif supaya tidak terjebak macet. Nah, daripada stres saat terjadi macet atau ingin menghindari macet di perjalanan, cobalah nge-tweet dan berbagi informasi. Asal jangan ber-twitter ria saat anda mengemudikan kendaraan, kalau lengah kan bahaya. Menggunakan twitter di jalan sangat dianjurkan untuk penumpang selain sopir, hehe.... Salam. * follow saya di @maswidik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun