Sudah sepekan ini di jantung pusat Kota Kendari, yakni di kompleks MTQ Square, berlangsung sebuah event pameran. Seperti biasa, jika ada kegiatan seperti ini akan, warga Kendari dan sekitarnya akan berduyun-duyun meramaikannya. Namun, berbeda dengan pameran-pameran lainnya, kali ini lebih tepat jika event itu disebut sebagai pasar malam. Karena tidak ada produk spesifik yang dipamerkan, hanya aneka barang mulai dari produk motor, ponsel, pakaian, hingga sembako yang ada. Sayangnya, perhelatan yang waktunya hanya beberapa hari menjelang bulan Ramadhan ini justru diramaikan juga oleh stand-stand yang menawarkan permainan berbau judi serta cara dagang yang 'mempermainkan' pembeli. Nah, berikut hasil jepretan saya dengan ponsel berkamera di arena pasar malam menyoroti stand-stand tersebut. 1. Permainan Bola Gelinding [caption id="attachment_121902" align="aligncenter" width="640" caption="Bola gelinding (Foto dok. pribadi)"][/caption] Jumlah stand yang menawarkan permainan bola gelinding ternyata cukup banyak, sekitar sepuluh stand, dengan ukuran stand yang luas. Permainan inilah yang unsur judinya terbilang cukup besar. Pengunjung, yang ironisnya ada anak-anak dan remaja, harus membeli tiket senilai seribu rupiah per lembar untuk dipertaruhkan di meja yang penuh dengan angka. Setelah itu tinggal menunggu saja bola kecil menggelinding ke nomor berapa. Jika mujur, pengunjung bisa meraup hadiah berupa rokok. Malam itu, saya melihat betapa antusias pemasang taruhan yang berkali-kali nembus nomornya. Sedangkan yang masih malu-malu mencoba tampak lebih sering gagal dan kehilangan uangnya. Jelas sekali inilah bisnis judi dengan segmen kalangan bawah. Mana ada bandar bisa rugi dengan permainan itu. Ironisnya, di tempat umum seperti ini bisnis itu tetap melenggang tanpa larangan. 2. Adu Ketangkasan Memancing [caption id="attachment_121903" align="aligncenter" width="576" caption="Memancing botol (Foto dok. pribadi)"]
--- 000 ---
Sebuah usaha atau bisnis tentu berorientasi keuntungan. Begitu juga dengan bisnis yang mengandalkan 'permainan' seperti di atas. Namun, berbisnis tanpa 'mempermainkan' konsumennya tentu akan menjadikan keuntungan sebagai sesuatu hal yang lebih nikmat dan benar-benar gurih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H