Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Awas, Meludah Sembarangan di Jalan Raya

5 Maret 2014   03:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:14 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bicara tentang etika berkendara di jalan raya sesungguhnya tak ada habisnya. Dari mulai cara menyalip yang sembrono, berbelok tanpa tengak-tengok, tekan klakson sembarangan (terutama di lampu merah) dan lain sebagainya.

Kali ini, mumpung masih hangat di ingatan karena baru saja menimpa saya sendiri, saya ingin membahas perilaku pengendara di jalan raya dengan tema: BASAH!

Yups, basah jelas ada hubungannya dengan air. Nah, jenis air yang pertama kali ingin saya bahas adalah air ludah. Mungkin sudah terjadi beberapa kali menimpa saya ketika ada pengendara motor meludah sembarangan di depan saya. Jenis pengendara begini, dan juga mungkin orang yang membonceng, jelas tidak tahu tata krama dan tidak berhitung sama sekali tentang akibat yang bakal menimpa orang lain karena kelakuannya, meludah di atas motor.

Air ludah tersebut sudah pasti tidak langsung jatuh ke tanah ketika motor yang dikendarai melaju dengan kecepatan tinggi. Melainkan bakal melayang di udara dan kabur terbawa angin ke belakang sehingga beresiko mengenai pengendara di belakangnya. Hmm, sudah basah, bau, bisa ketularan penyakit dan terhina pula. Klop.

Jenis air kedua yang bisa bermasalah di jalanan adalah genangan air hujan. Dan entah sudah berapa kali saya menjadi korban semburan air hujan yang tergenang dan muncrat ke badan gara-gara dilindas kendaraan yang melaju kencang. Mentang-mentang pakai mobil atau truk dan tidak kehujanan, seenaknya saja mereka melindas genangan air di jalan dengan kecepatan tinggi tanpa memperhitungkan keberadaan pejalan kaki atau pengendara motor yang ada di sekitarnya.

Masih untung bukan genangan air ludah yang dilindas. Kalau iya, coba deh bayangkan anda perlu mandi berapa kali jika menjadi korbannya.

Nah, soal air ludah dan genangan air hujan ini membuktikan bahwa masih banyak pengendara kendaraan bermotor yang kurang memiliki etika di jalan. Mungkin saja jika anda meludah atau melindas genangan air dan terkena orang lain, hal itu tidak akan membuat anda kena tilang. Namun, selain resiko membuat orang lain basah, sebenarnya bisa membuat orang lain kecelakaan.

Bisa jadi pengendara lain kaget dan banting setir ketika ada semburan air ludah ataupun genangan air di jalan. Nah, bisa jadi kan kemudian terjadi kecelakaan dengan penyebab yang konyol?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun