Mohon tunggu...
Widika arthanto
Widika arthanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

konten yang saya sukai tentang olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kedatangan Youtuber Asing: Tantangan dan Peluang bagi Budaya Lokal

30 Oktober 2024   15:50 Diperbarui: 30 Oktober 2024   15:53 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Beberapa pekan lalu, masyarakat Indonesia dikejutkan dengan kedatangan Youtuber terkenal, IshowSpeed. Kehadirannya membawa memberikan peluang bagi masyarakat lokal untuk memasarkan dan memperkenalkan budaya Indonesia ke kancah internasional.

 Kedatangan IshowSpeed ke Indonesia merupakan bagian dari tur Asia Tenggaranya yang sebelumnya mencakup beberapa negara seperti Thailand, Vietnam, dan Malaysia. Kedatangannya memberi peluang bagi masyarakat Asia Tenggara, termasuk Indonesia, untuk mempromosikan budaya mereka. Namun, sebelum tiba di Indonesia, ia terlebih dahulu mengunjungi Malaysia, di mana ia diperkenalkan dengan batik yang diklaim sebagai bagian dari budaya milik mereka. Tentu saja, kejadian ini memicu kontroversi karena kita semua tahu bahwa batik berasal dari Indonesia. Bahkan, dalam sesi livestream IshowSpeed, ia sempat mencari asal batik di Google setelah kebingungan oleh banyak komentar di kanal YouTube-nya yang menyatakan bahwa batik berasal dari Indonesia. Hasil pencarian pun menegaskan bahwa batik memang berasal dari Indonesia.

 Situasi ini menuntut kita, sebagai masyarakat Indonesia, untuk semakin waspada dan aktif dalam menyampaikan informasi yang akurat kepada figur publik internasional. figur publik internasional mengenai warisan budaya yang mereka temui. Di era digital saat ini, di mana informasi dapat dengan cepat menyebar, kesalahan dalam mengidentifikasi asal-usul budaya bisa berdampak luas, masyarakat Indonesia harus bisa memanfaatkan platform digital sebagai alat perantara promosi budaya. Karena batik memiliki nilai ekonomi yang signifikan bagi Indonesia, masyarakat harus bisa menjaganya terutama di era serba digital saat ini.

 Dalam era globalisasi dan perkembangan teknologi, publik figur seperti IshowSpeed memiliki pengaruh yang sangat besar untuk mempengaruhi persepsi pemahaman masyarakat global. Ketika seseorang dengan jutaan pengikut seperti IshowSpeed mempromosikan atau memperkenalkan budaya hanya berdasarkan apa yang dilihatnya sehingga terdapat kesalahan informasi yang disampaikan misalnya, klaim batik berasal dari Malaysia tersebut, maka jutaan orang dapat dengan cepat menyerap dan menyebarkan kesalahan itu, yang pada akhirnya merugikan Indonesia sebagai pemilik sah dari warisan budaya tersebut. Situasi ini menunjukkan betapa pentingnya kehadiran kontrol informasi olrh masyarakat yang akurat di media digital. Ketika informasi keliru menyebar, akan sangat sulit untuk memperbaikinya setelah tersebar luas.

 Pemerintah Indonesia harus lebih serius menanggapi kasus klaim budaya ini, karena ini bukan kali pertama terjadi. Pengakuan dan perlindungan terhadap kekayaan budaya, seperti batik, sangat penting. Sebagai warisan budaya yang diakui UNESCO, batik adalah bagian dari kekayaan bangsa bernilai tinggi yang harus dijaga. Jika batik tidak dilindungi dengan baik, negara lain bisa berpotensi mengklaimnya, baik secara sengaja maupun tidak. Klaim ini tidak hanya merugikan secara moral dan sejarah, tetapi juga mengancam nilai ekonomi Indonesia, mengingat batik memiliki harga pasar komersial yang besar, baik lokal maupun internasional. Jika klaim ini dibiarkan, Indonesia dapat kehilangan peluang ekonomi dari ekspor batik dan produk turunannya.

 Selain potensi kerugian moral, sejarah, dan ekonomi, klaim budaya oleh negara lain ini juga dapat merusak citra Indonesia di mata Internasional sebagai negara yang kaya akan warisan budaya. Jika Indonesia tidak secara aktif melindungi dan mempromosikan budayanya sendiri, hal ini dapat menyebabkan masyarakat global meragukan kemampuan Indonesia dalam menjaga kekayaan budayanya.

 Ditengah ramai kontroversi tersebut kedatangan IshowSpeed ke Indonesa menciptakan peluang bagi pedagang lokal, terutama yang menjual produk dan jasa budaya Indonesia. Hal ini memberikan kesempatan untuk mempromosikan lebih luas warisan budaya kita serta menjadi pengingat bagi generasi muda untuk lebih bangga dan menghargai karya budaya asli bangsa, di tengah maraknya tren Westernisasi, Korean Style, dan lainnya, penting bagi kita untuk tetap melestarikan dan menghargai budaya lokal. Peristiwa ini sebagai pengingat bagi generasi muda untuk lebih mengenal dan bangga terhadap warisan budaya lokal, sekaligus memastikan bahwa budaya Indonesia tetap bertahan di tengah pengaruh tren global.

 Kedatangan figur publik internasional seperti ini dapat dimanfaatkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Melalui promosi dan dukungan terhadap produk budaya, kita dapat menjaga keberlanjutan warisan budaya Indonesia, melestarikan nilai-nilai tradisional, serta bisa meningkatkan kesejahteraan para pelaku usaha lokal atau UMKM yang bergantung pada produk budaya. Selain itu, promosi budaya lokal membuka peluang ekonomi baru, menarik minat wisatawan mancanegara, dan memperkenalkan keunikan budaya Indonesia di panggung internasional.

 Pemerintah juga harus lebih jeli dalam memperhatikan peluang ini karena bisa berdampak signifikan bagi ekonomi lokal masyarakat Indonesia. Kolaborasi antara pemerintah, lembaga budaya, dan masyarakat sangat diperlukan untuk menyebarluaskan pengetahuan tentang budaya Indonesia secara tepat dan menyeluruh.

 Untuk mengatasi tantangan klaim budaya dan memanfaatkan peluang dari kedatangan figur publik internasional seperti IshowSpeed, beberapa langkah yang dapat diambil oleh masyarakat dan pemerintah Indonesia adalah sebagai berikut. Pertama, meningkatkan literasi budaya digital dengan menyuarakan di media sosial. Kedua, menyebarkan informasi yang akurat tentang warisan budaya Indonesia. Dan ketiga,emperkuat perlindungan hukum melalui kerja sama dengan lembaga internasional seperti UNESCO dan memperdalam diplomasi budaya guna mencegah klaim budaya dari negara lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun