Perkuliahan daring kini sudah menjadi hal biasa bagi mahasiswa di banyak institusi pendidikan, termasuk Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon, di saat teknologi semakin merambah ke setiap lini kehidupan. Efektivitas perkuliahan online dalam mentransfer pengetahuan kepada mahasiswa masih menjadi topik yang menarik untuk dipertanyakan.
Dalam mata kuliah Teknik Penulisan Berita & Future, mahasiswa KPI 4C di IAIN Syekh Nurjati Cirebon telah menghadiri sesi kuliah daring dengan semangat yang tinggi. Kehadiran mereka dalam platform online ini tidak hanya membawa senang, tetapi juga menimbulkan pertanyaan tentang seberapa efektifnya pembelajaran melalui sistem daring ini.
Widi, salah satu mahasiswa yang berpartisipasi dalam kuliah daring tersebut, mengungkapkan, "Kuliah online memang lebih nyaman dan fleksibel, tetapi kadang-kadang saya merasa sulit untuk benar-benar fokus dan menyerap ilmu dengan baik. Ada banyak distraksi di sekitar kita, seperti notifikasi media sosial dan pesan dari teman-teman."
Meskipun begitu, dosen pembimbing, Ms.Dessy, menekankan bahwa efektivitas pembelajaran tidak semata-mata tergantung pada metode pengajarannya, tetapi juga pada keterlibatan aktif dari mahasiswa. "Kuliah online dapat menjadi alat yang sangat efektif jika mahasiswa mengambil inisiatif untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Disiplin dan fokus dalam mengikuti kuliah serta melakukan tugas-tugas yang diberikan merupakan kunci untuk memastikan ilmu yang diperoleh."
Pertanyaan tentang efektivitas kuliah daring dalam menghantarkan ilmu masih tetap relevan. Namun, dengan kesadaran akan tantangan tersebut, mahasiswa dapat mengambil langkah-langkah konkret untuk memaksimalkan pengalaman pembelajaran daring mereka, sehingga tidak hanya senang dengan kuliah online, tetapi juga memperoleh ilmu yang berarti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
