Mohon tunggu...
Widyo Nugroho
Widyo Nugroho Mohon Tunggu... dosen -

Bekerja di dunia pendidikan, tertarik dengan pengembangan media pendidikan, sosial dan budaya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

" Agh...Tiba-tiba Ada Ngeri yang Menyergap"

29 September 2013   22:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:13 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Memasuki ruang  kelas 4 Sekolah dasar di kawasan Mangga Besar  aku di sambut dengan wajah-wajah polos yang penuh semangat. Beberapa pasang mata sering kali mencuri pandang ke arahku yang duduk dibelakang, mencuri pandang dan tersenyum ceria. Saat saya balas senyuman mereka nampak wajah mereka berbinar ceria sambil tertunduk malu.

Seorang gadis kecil  yang dari tadi terus menerus mencuri-curi pandang menatapku,  ketika selesai pembelajaran aku dekati dan menanyakan banyak hal. Dengan wajah ceria dan mata berbinar dia menjawab semua tanya yang kuajukan, tanpa malu dan tanpa sungkan. Tiba-tiba ia bertanya ......" bapak pake soft lenses ya ?" ada haru terbesit saat gadis kecil itu mengusap-usap punggung tanganku sambil membelalakan matanya menatap kearah mataku.

".... bapak nggak pake lensa, mata bapak memang abu-abu, coba liat nih " kataku sambil mengucek-ucep kedua mataku..." kalau pake sof lenses kan nggak boleh diucek kayak gini" si gadis tetap terbelalak menatapku dengan wajah tidak percaya. tangannya tetap memegangi punggung tanganku . ..." liat kan...mata bapak memang seperti ini. kataku lagi sambil membelai lembut rambutnya...." kamu rajin belajar ya....." kataku sambil berlalu meninggalkannya.

Yang menjadi catatan kecil ku..." seorang gadis kecil, dengan berani menatap orang yang baru dikenalnya dan dengan berani pula menungkapkan kekagumannya dengan menyentuh dan membelai orang yang baru dikenalnya. Kalau diingat cerita salah seorang guru di kelas itu, bahwa kebanyakan dari mereka adalah siswa dengan tingkat ekonomi yang sangat kurang. Kadang mereka tidak sekolah karena harus membantu orang tua berjualan, atau tidak sekolah karena belum makan dari kemaarin. Beberapa siswa juga bermasalah karena kedua orang tuanya tertanggap polisi karena kasus narkoba. Karena kemiskinan yang mendera, mereka terpaksa mau menjadi kurir pengantar narkoba, ketika kedua nya harus berurusan dengan polisi karena kasus nya, anak-anak mereka di biarkan begitu saja, dititpkan ke tetangga, atau harus berjuang sendiri untuk mencari makan.

Agh..... tiba-tiba ada rasa ngeri yang menyergap. Saat melihat berita di TV tentang pelecehan sexual, tentang pemerkosaan, dan kejahatan phedophilia.  Ya...rob...lindungi anak-anak polos itu dari angkara murka yang siap mengintai mereka. Lindungi anak-anak itu dari kejahatan durjana yang mengintai, dan beri kekuatan pada anak-anak itu untuk bisa berkata "Tidak"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun