Mohon tunggu...
Widiayu Septiani
Widiayu Septiani Mohon Tunggu... -

Ketika kelas 1 SD saya ditanya apa cita-cita saya kelak, saya jawab -saya ingin jada Guru-, dan sekarang saya masih kuliah pada program pendidikan Guru SD di kota Kebumen (Kampus VI FKIP UNS)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Manajemen Kelas: 5W 1H

21 September 2011   16:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:45 7228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

WHAT (APA)

Dalam proses belajar mengajar di kelas, sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran ada hal yang harus dilakukan oleh guru yaitu mengelola kelas. Mengelola kelas adalah kegiatan mengatur sejumlah sumber daya yang ada di kelas sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai secara efektif dan efisien. Banyak orang berpendapat kegiatan mengelola kelas sama dengan managemen kelas. Para ahli menyatakan bahwa manajemen merupakan suatu proses tertentu yang menggunakan kemampuan atau keahlian untuk mencapai suatu tujuan yang di dalam pelaksanaannya dapat mengikuti alur keilmuan secara ilmiah dan dapat pula menonjolkan kekhasan atau gaya manajer dalam mendayagunakan kemampuan orang lain.

Hubungannya dengan kegiatan pembelajaran di kelas, manajemen kelas sangat diperlukan untuk mewujudkan suasana belajar mengajar yang efektif dan menyenangkan serta dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik sesuai dengan kemampuan. Manajemen kelas merupakan usaha sadar untuk mengatur kegiatan proses belajar mengajar secara sistematis. Usaha sadar itu mengarah pada penyiapan bahan belajar, penyiapan sarana dan alat peraga, pengaturan ruang belajar, mewujudkan situasi/kondisi proses belajar mengajar dan pengaturan waktu sehingga pembelajaran berjalan dengan baik dan tujuan dapat tercapai. Manajemen kelas juga merupakan suatu seni mengoptimalkan sumber daya kelas bagi penciptaan proses pembelajaran yang efektif dan efisien.

Sehingga dalam perkembangannya, manajemen kelas merekomendasikan pengelolaan kelas dengan pendekatan inovasi, semua sumber daya kelas selalu berada dalam kondisi yang dapat menimbulkan perhatian, motivasi, dan suasana yang menyenangkan peserta didik untuk merespon materi pelajaran.

WHO (SIAPA)

Manajemen kelas merupakan kesatuan kegiatan yang menjadi tanggung jawab seluruh komponen kelas yang melibatkan guru dan siswa. Seorang pendidik atau guru perlu menguasai banyak faktor yang mempengaruhi motivasi, prestasi dan perilaku siswa mereka. Lingkungan fisik di kelas, level kenyamanan emosi yang dialami siswa dan kualitas komunikasi antar guru dan siswa merupakan faktor penting yang bisa memampukan atau menghambat pembelajaran yang optimal. Guru bertanggung jawab atas seluruh siswa. Guru melaksanakan manajemen kelas sebagai proses pemapanan dan pemeliharaan (establishing and maintaining) lingkungan belajar yang efektif

Peran guru sebagai ujung tombak pendidikan amat strategis dalam mengembangkan potensi siswa. Karena itu penguasaan pengelolaan kelas mutlak harus dikuasai. Pengelolaan kelas meliputi ruang, waktu, bahan ajar bersama metode pembelajarannya serta perangkat evaluasinya.

Siswa sebagai subjek pembelajaran pun tak lepas dari tugas mengelola kelas dan dirinya sendiri. Kegiatan mengelola kelas yang dapat dilakukan siswa misalnya membantu guru mengatur layout belajar di kelas dan berbagai pajangan kelas sesuai dengan keinginannya sehingga suasana pembelajaran akan terasa nyaman dan menyenangkan dengan kondisi kelas yang telah diaturnya sendiri. Sebagai usaha mengatur dirinya sendiri, siswa diharapkan untuk selalu berpartisi aktif dalam kegiatan pembelajaran sehingga akan tercapai tujuan yang diharapkan bersama.

WHEN (KAPAN)

Manajemen kelas meliputi ruang, waktu, bahan ajar bersama metode pembelajarannya serta perangkat evaluasinya. Sehingga manajemen kelas berangkat dari penyusunan perangkat persiapan hingga terwujudnya rencana pelaksanaan pembelajaran, instrumen ini sudah dapat menggambarkan keadaan kelas dan memprediksi bagaimana guru menjalankan fungsinya di depan kelas. Ketika di dalam kelas, adalah bagaimana pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan efektif sehingga tidak ada semua waktu yang digunakan adalah berharga dan bermakna. Pun setelah kegiatan di kelas selesai, bukan berarti tugas manajemen telah selesai pula, tapi perlu diadakan evaluasi terhadap apa yang telah dilaksanakan di kelas dan analisis untuk kegiatan selanjutnya yang lebih baik.

WHERE (DIMANA)

Seperti telah dijelaskan di atas bahwa manajemen merupakan suatu system. Pokok pelaksanaan manajemen kelas tentunya adalah di dalam kelas, namun bukan berarti keadaan di luar kelas tidak ikut berperan dalam pelaksanaan manajemen. Diketahui bahwa manajemen meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Sebagai acuan pelaksanaan kegiatan di dalam kelas, setidaknya kita mempunyai rencana yang telah disusun sedemikian rupa sebelum kegiatan berlangsung, yang akan lebih efektif dilakukan di luar kelas sehingga tidak mengganggu kegiatan di dalam kelas. Dan evaluasi terhadap kegiatan juga sebaiknya dilakukan di luar kelas sambil menganalisis perencanaan pada kegiatan selanjutnya. Jadi proses manajemen kelas ini selalu berkaitan antara kegiatan yang telah lalu dan yang akan dilakukan.

WHY (MENGAPA)

Setiap kegiatan manusia tidaklah lepas dari proses perencanaan dan pelaksanaan sebagai usaha untuk mendapatkan hasil yang optimal. Tak ubahnya dalam kegiatan pembelajaran baik di kelas maupun di luar kelas, membutuhkan suatu proses runtut sehingga akan tercapai tujuan yang diharapkan. Semua itu dikemas dalam suatu manajemen yang diatur oleh subjek kegiatan terhadap objek kegiatan yang dilakukan. Namun dalam kenyataan di lapangan, masih banyak guru yang tidak mengetahui secara mendalam apa yang sebenarnya mereka lakukan terhadap kondisi kelas dan peserta didiknya. Padahal, apabila dipelajari secara komprehensif dan diterapkan secara konsisten, manajemen memberikan arah yang jelas, langkah yang teratur dan keberhasilan dan kegagalan dapat mudah dievaluasi dengan benar, akurat dan lengkap sehingga dapat dijadikan bahan pembelajaran bagi tindakan selanjutnya.

HOW (BAGAIMANA)

Seorang guru dapat menggunakan pendekatan-pendekatan dalam mengelola kelas. Hal ini bertujuan untuk mendekati peserta didik, sehingga tujuan dari pendidikan tercapai. Pengelolaan kelas yang dilakukan guru adalah untuk meningkatkan kegairahan belajar anak didik baik secara berkelompok maupun secara individual. Adanya hubungan yang harmonis antara guru dengan anak didik, dan tingginya kerjasama di antara anak didik tergambar dalam bentuk interaksi. Lahirnya interaksi yang optimal tentu saja bergantung dari pendekatan yang guru lakukan dalam pengelolaan kelas.

Berbagai yang dapat dilakukan dalam manajemen kelas antara lain: menciptakan dan mempertahankan ketertiban suasana kelas melalaui penggunaan disiplin (pendekatan otoriter), menciptakan dan mempertahankan ketertiban suasana kelas melalui intimidasi (pendekatan intimidasi), memaksimalkan kebebasan siswa (pendekatan permisif), menciptakan suasana kelas dengan cara mengikuti petunjuk/resep yang telah disajikan (pendekatan buku masak), menciptakan suasana kelas yang efektif melalui perencanaan pembelajaran yang bermutu dan dilaksanakan dengan baik (pendekatan instruksional), mengembangkan tingkah laku peserta didik yang diinginkan dengan mengurangi tingkah laku yang tidak diinginkan (pendekatan perubahan perilaku), mengembangkan hubungan interpersonal yang baik dan iklim sosio-emosional kelas yang positif (pendekatan penciptaan iklim sosio-emosional), menumbuhkan dan mempertahankan organisasi kelas yang efektif (pendekatan sistem sosial), mendorong perkembangan dan kerja sama kelompok (pendekatan kerja kelompok), menekankan pada potensialitas, kreatifitas, dan inisiatif wali atau guru kelas dalam memilih berbagai pendekatan tersebut berdasarkan situasi yang dihadapinya (pendekatan elektis atau pluralistik), menekankan pada proses belajar, aktivitas dan kreativitas peserta didik dalam memperoleh pengetahuan, keterampilan, nilai, sikap, serta menerapkannya dalam kehidupan (pendekatan keterampilan proses), meningkatkan ketertiban peserta didik melalui pendayagunaaan lingkungan sebagai sumber belajar (pendekatan lingkungan), mengacu pada penglihatan sesuai dengan keadaan sebenarnya (pendekatan kontekstual), dan melakukan serangkaian pengalaman belajar yang berpusat pada sebuah pokok pelajaran/tema (pendekatan tematik).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun