Mohon tunggu...
Widia Wahyuni
Widia Wahyuni Mohon Tunggu... Guru - Guru SDN 005 Samarinda Ilir Kalimantan Timur

Penulis cerpen, dongeng dan puisi, Calon Guru Penggerak Angkatan 7

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Budaya Positif

22 Desember 2022   19:34 Diperbarui: 22 Desember 2022   19:47 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Budaya positif adalah suatu kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan secara terus-menerus hingga tumbuh menjadi karakter. Salah satu tanggung jawab seorang guru adalah bagaimana menciptakan suatu lingkungan positif yang terdiri dari warga sekolah yang saling mendukung, saling belajar, saling bekerja sama.

Sekolah diibaratkan sebagai tanah tempat bercocok tanam sehingga guru harus mengusahakan sekolah menjadi lingkungan yang menyenangkan, menjaga dan melindungi murid dari hal-hal yang tidak baik. Dengan demikian karakter murid tumbuh dengan baik. Sebagai contoh murid yang tadinya malas menjadi semangat bukan sebaliknya.

Bicara tentang budaya positif akan tidak jauh dengan disiplin positif yang akan kita terapkan nantinya di sekolah, disiplin positif adalah disiplin yang muncul karena motivasi internal yang ada pada diri murid.

Kita tahu kata disiplin identik dengan tata tertib, aturan, kepatuhan serta hukuman. Untuk menciptakan murid yang merdeka syarat utamanya adalah memiliki disiplin yang kuat dari dalam diri mereka sendiri, motivasi internal jika tidak memiliki motivasi internal maka kita memerlukan pihak lain untuk mendisiplinkan kita atau bisa disebut motivasi external.

Sebagai pendidik tujuan kita adalah menciptakan anak-anak yang memiliki disiplin diri sehingga mereka bisa berprilaku dengan mengacu pada nilai-nilai kebajikan universal seperti menghormati, menghargai, beretika, ramah, dan lain-lain.

Untuk menciptakan disiplin positif maka kita sebagai guru juga harus bisa menciptakan keyakinan kelas, keyakinan kelas adalah suatu kesepakatan yang akan diterapkan kepada seluruh warga kelas tersebut misalnya datang tepat waktu, berdoa sebelum belajar, saling menghormati dan menghargai, selalu bersabar dalam segala hal dan lain-lain, di mana keyakinan kelas ini berasal dari murid itu sendiri. Keyakinan kelas sangat berbeda dari peraturan kelas, karena jika bicara tentang peraturan maka akan identik dengan hukuman apabila tidak diterapkan. Keyakinan kelas lebih kepada konsekuensi apabila tidak dilakukan dimana konsekuensi juga bagian dari kesepakatan kelas.

Mengapa seorang guru menerapkan disiplin positif? Karena sebaiknya guru menghindari memberi hukuman yang hanya akan membuat murid kecewa atau merasa tidak dihargai. Guru harus menyadari bahwa ketika murid berbuat kesalahan pasti ia memiliki tujuan, karena kita tahu bahwa setiap tindakan pasti memiliki tujuan. Tujuan yang dimaksud adalah lebih kepada lima kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan untuk bertahan hidup, kebebasan, kasih sayang, pengakuan dan penghargaan serta aktualisasi diri.

            Untuk itu sebagai guru janganlah langsung memberi hukuman dengarkan dan pahami mengapa seorang murid berprilaku demikian. Beberapa pendapat tentang prilaku manusia dari para ahli salah satunya adalah  Diane Gossen dalam bukunya Restructuring School Discipline, menyatakan ada 3 motivasi perilaku manusia:

  1. Untuk menghindari ketidaknyamanan atau hukuman
    Ini adalah tingkat terendah dari motivasi perilaku manusia. Biasanya orang yang motivasi perilakunya untuk menghindari hukuman atau ketidaknyamanan, akan bertanya, apa yang akan terjadi apabila saya tidak melakukannya? Sebenarnya mereka sedang menghindari permasalahan yang mungkin muncul dan berpengaruh pada mereka secara fisik, psikologis, maupun tidak terpenuhinya kebutuhan mereka, bila mereka tidak melakukan tindakan tersebut. Motivasi ini bersifat eksternal.
  2. Untuk mendapatkan imbalan atau penghargaan dari orang lain.
    Satu tingkat di atas motivasi yang pertama, disini orang berperilaku untuk mendapatkan imbalan atau penghargaan dari orang lain. Orang dengan motivasi ini akan bertanya, apa yang akan saya dapatkan apabila saya melakukannya? Mereka melakukan sebuah tindakan untuk mendapatkan pujian dari orang lain yang menurut mereka penting dan mereka letakkan dalam dunia berkualitas mereka. Mereka juga melakukan sesuatu untuk mendapatkan hadiah, pengakuan, atau imbalan. Motivasi ini juga bersifat eksternal.
  3. Untuk menjadi orang yang mereka inginkan dan menghargai diri sendiri dengan nilai-nilai yang mereka percaya
    Orang dengan motivasi ini akan bertanya, akan menjadi orang yang seperti apabila saya melakukannya? Mereka melakukan sesuatu karena nilai-nilai yang mereka yakini dan hargai, dan mereka melakukannya karena mereka ingin menjadi orang yang melakukan nilai-nilai yang mereka yakini tersebut. Ini adalah motivasi yang akan membuat seseorang memiliki disiplin positif karena motivasi berperilakunya bersifat internal, bukan eksternal.

           Seorang guru pun harus mengetahui ia berada pada posisi kontrol seperti apa, karena ada lima posisi kontrol tersebut yaitu

1. Penghukum

Seorang guru penghukum senantiasa menyatakan bahwa sekolah mempunyai sistem atau alat yang dapat menekan  murid, hukuman bisa dilakukan baik fisik atau verbal, nada suara tinggi dan lain-lain

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun