Preeklamsia merupakan salah satu penyebab kematian maternal yang signifikan di seluruh dunia. Komplikasi ini ditandai dengan peningkatan tekanan darah yang disertai proteinuria dan penumpukan cairan dalam jaringan (Inayah Maslahatul et al., 2019). Di Indonesia, prevalensi preeklamsia terus meningkat, dengan data menunjukkan bahwa angka kematian ibu akibat hipertensi dalam kehamilan dapat mencapai 21,5% pada tahun 2010 dan terus meningkat setiap tahunnya (Kemenkes, 2016). Salah satu intervensi non-farmakologis yang dapat dilakukan untuk menurunkan tekanan darah pada ibu hamil adalah terapi merendam kaki dengan air hangat (hidroterapi). Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi efektivitas terapi air hangat dalam menurunkan tekanan darah pada ibu hamil yang mengalami preeklamsia ringan.
        Hidroterapi dengan merendam kaki dalam air hangat memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, terutama dalam meningkatkan sirkulasi darah. Peningkatan aliran darah ini dapat membantu menurunkan tekanan darah dan mengurangi gejala yang diakibatkan oleh preeklamsia, seperti nyeri dan kecemasan Penelitian yang dilakukan di RS Umum Asri Purwakarta menunjukkan bahwa terapi ini efektif dalam menurunkan tekanan darah dari 200/160 mmHg sebelum terapi menjadi lebih stabil setelah perendaman (Yuli Erlina et al., 2023).
        Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan pemeriksaan fisik. Hasil dari penelitian menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dalam pengetahuan pasien mengenai teknik merendam kaki, yang tercermin dari hasil pre-test dan post-test yang menunjukkan peningkatan rata-rata nilai dari 6,8 menjadi 8,5 (Yuli Erlina et al., 2023). Ini menunjukkan bahwa pasien tidak hanya merasakan manfaat fisik dari terapi, tetapi juga memahami pentingnya teknik ini dalam manajemen hipertensi selama kehamilan.
        Pentingnya edukasi mengenai terapi hidroterapi juga tidak dapat diabaikan. Banyak ibu hamil yang belum mengetahui tentang manfaat terapi ini dan lebih memilih pengobatan farmakologis, yang dapat memiliki efek samping bagi ibu dan janin. Oleh karena itu, peningkatan pengetahuan melalui program edukasi di rumah sakit menjadi sangat penting. Dalam penelitian ini, peserta tidak hanya diajarkan cara melakukan terapi merendam kaki, tetapi juga diberikan informasi mengenai preeklamsia dan dampak negatif dari hipertensi yang tidak terkelola dengan baik (Damarsanti Putri, 2018).
        Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa terapi merendam kaki dengan air hangat merupakan intervensi yang efektif untuk menurunkan tekanan darah pada ibu hamil yang mengalami preeklamsia ringan. Penerapan terapi ini dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah dan memberikan efek relaksasi yang penting bagi kesehatan ibu dan janin. Oleh karena itu, disarankan agar rumah sakit dan tenaga kesehatan lebih aktif dalam mengedukasi pasien tentang manfaat hidroterapi sebagai bagian dari manajemen hipertensi dalam kehamilan. Melalui pendekatan edukatif dan terapeutik, diharapkan dapat menurunkan angka kejadian preeklamsia dan meningkatkan keselamatan ibu hamil.
Daftar Pustaka
Damarsanti Putri. (2018). 'Edukasi Kesehatan untuk Penderita Hipertensi pada Ibu Hamil', Jurnal Kesehatan Masyarakat, 7(3), pp. 2141-2148.
Inayah Maslahatul, D., et al. (2019). 'Preeklampsia: Masalah Kesehatan Ibu dan Anak', Jurnal Kesehatan Masyarakat, 7(3), pp. 2132-2140.
Yuli Erlina, et al. (2023). 'Penerapan Terapi Rendam Kaki dengan Air Hangat (Hidroterapi) untuk Menurunkan Tekanan Darah pada Ibu Hamil Trimester III dengan Preeklamsia Ringan di Rumah Sakit Umum Asri Purwakarta', SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajun, 7(3).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H