anak usia 4-5 Tahun yang perlu ditekankan adalah konsep geometri. Sejalan dengan penelitian Ni Gusti Ayu yaitu geometri merupakan bidang matematika yang menjelaskan, mewakili, dan memahami dunia, karena seluruh aspek yang ada di dunia tidak terlepas dari sifat-sifat geometri seperti bentuk dan ruang. Di antaranya anak dapat mengenali benda-benda yang ada disekitar, mengelompokkan benda berdasarkan bentuk warna,menyebutkan, mencocokkan dua bentuk serta menunjukkan bentuk-bentuk dasar lingkaran, persegi, segitiga, dan persegi panjang.
Salah satu perkembangan kognitifBerdasarkan kajian literatur dan hasil wawancara terdapat dua faktor yang mempengaruhi kurangnya kemampuan anak dalam mengenal bentuk geometri dengan benar adalah:
- Faktor internal yaitu hal yang berasal dari anak meliputi kemampuan kognitif, psikologi dan kondisi kesehatan anak.
- Faktor eksternal yaitu pengaruh dari guru dan lingkungan. Dalam hal ini guru belum memaksimalkan afirmasi dan pertanyaan pemantik saat mengajar, kurangnya variasi media pembelajaran yang menarik anak untuk belajar, tidak adanya contoh media pembelajaran yang kontekstual. Dari lingkungan yaitu fasilitas sekolah yang kurang mendukung pembelajaran (proyektor dan laptop).
Untuk mengakomodir masalah tersebut perlu adanya media realia yang digunakan untuk mengenalkan berbagai bentuk geometri kepada anak. Media realia adalah benda nyata yang digunakan sebagai bahan atau sumber belajar. Terdapat tiga jenis media realia yaitu benda nyata, benda nyata yang telah dimodifikasi, dan juga specimen. Menurut Sabrinah (2006:127) pada dasarnya konsep geometri bersifat abstrak akan tetapi konsep-konsep geometri dapat diwujudkan dengan cara benda konkret. Dengan diberikannya contoh benda geometri secara real melalui media realia yang ditemukan di sekitar, anak bisa langsung melihat, menyentuh dan merasakan bentuknya.
Kelebihan media realia: 1) Dengan media Realia anak dapat langsung melihat dan berpikir tentang segitiga persegi panjang, lingkaran, persegi (dua dimensi), tabung dan balok berbentuk (tiga dimensi). 2) Bermain dan belajar menggunakan media nyata dapat merangsang kemampuan kognitif anak dengan mengenali dan mengklasifikasikan bentuk, serta ukuran suatu benda(Karmita Sari dan Oktamarina:20 22). Sedangkan kekurangan media realia menurut Sudjana (2002: 13) menyatakan bahwa ukuran media realia ada yang sebagian bentuknya terlalu besar untuk anak dan terlalu kecil sehingga menyulitkan anak untuk memahami media tersebut.
Guru berperan untuk membantu memilah media realia yang cocok untuk anak. Anak diajak mengamati benda di sekitar kelas. Contoh: papan tulis berbentuk persegi; lakban berbentuk lingkaran; meja berbentuk persegi panjang; penggaris berbentuk segitiga. Selain itu anak juga bisa diajak berkeliling dilingkungan sekolah untuk menemukan benda -- benda yang lainnya.
Sebagaimana penelitian yang dilakukan penulis, menunjukkan bahwa melalui media realia terdapat 95 % dari 15 anak peserta didik mampu mengenali dan membedakan berbagai bentuk geometri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H