Mohon tunggu...
Widia Oktaviani
Widia Oktaviani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Mataram

Hobi saya membaca buku khususnya buku fiksi.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Peran Mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 7 dalam Meningkatkan Kreativitas Siswa Kelas V SDN 30 Ampenan melalui Program Kelas Seni

4 Juli 2024   23:40 Diperbarui: 4 Juli 2024   23:46 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Program Kelas Seni: Membuat Kerajinan Tangan Bunga Hias dari Daun Pisang Kering dan Barang Bekas (dokpri)

Pelaksanaan Program "Kelas Seni" di SDN 30 Ampenan terdiri dari tiga tahapan utama yang dirancang secara sistematis untuk mengembangkan kreativitas dan keterampilan siswa kelas V. Tahap pertama adalah kegiatan sosialisasi mengenai Program "Kelas Seni". Pada tahap ini, Mahasiswa Kampus Mengajar memberikan informasi menyeluruh kepada siswa mengenai tujuan, manfaat, dan langkah-langkah yang akan dilaksanakan dalam program ini. Informasi ini mencakup jadwal kegiatan, alat dan bahan yang akan digunakan, serta harapan-harapan dari program tersebut. Sosialisasi ini bertujuan untuk membangkitkan antusiasme siswa serta mempersiapkan mereka secara mental dan logistik untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini.

Tahap kedua dalam pelaksanaan program adalah pengumpulan alat dan bahan yang diperlukan untuk pembuatan kerajinan tangan bunga hias dari daun pisang kering. Dalam kegiatan ini, siswa bersama-sama dengan mahasiswa mengumpulkan berbagai bahan, termasuk cup bekas Pop Mie dan daun pisang kering. Proses pengumpulan ini tidak hanya berfungsi sebagai persiapan praktis, tetapi juga sebagai pembelajaran tentang pentingnya daur ulang dan pemanfaatan bahan-bahan alami. Siswa diajarkan bagaimana memilih dan mempersiapkan bahan dengan benar, serta pentingnya menjaga lingkungan melalui pemanfaatan ulang barang-barang bekas.

Tahap ketiga adalah bimbingan dan pendampingan siswa dalam proses pembuatan bunga hias dari daun pisang. Kegiatan ini terbagi menjadi beberapa tahap detail, mulai dari membuat bunga, putik bunga, tangkai, hingga daun. Mahasiswa Kampus Mengajar memberikan arahan langkah demi langkah, memastikan setiap siswa dapat mengikuti dengan baik dan memahami setiap proses yang dilalui. Setelah bagian-bagian bunga selesai dibuat, siswa melanjutkan dengan membuat pot bunga dari cup bekas Pop Mie. Cup-cup ini dihias dengan cat berwarna biru dan putih, kemudian ditambahkan hiasan-hiasan lain sesuai dengan kreativitas masing-masing siswa. Berikut beberapa dokumentasi pada tahap pembuatan Pot bunga dari cup bekas POP MIE. Pada tahap ini, siswa diberikan ruang dan kesempatan untuk menghias cup bekas Pop Mie dengan menggambar berbagai bentuk dan model yang mereka inginkan sesuai kreativitas masing-masing. Proses ini dimulai dengan pengarahan dari Mahasiswa Kampus Mengajar tentang teknik dasar menggambar dan mewarnai pada permukaan cup. Mahasiswa memberikan contoh-contoh sederhana, seperti motif bunga, geometris, atau abstrak, untuk menginspirasi siswa. Namun, penekanan utama diberikan pada kebebasan berekspresi sehingga setiap siswa merasa bebas untuk mengekspresikan imajinasinya tanpa batasan.

Program Kelas Seni: Membuat Kerajinan Tangan Bunga Hias dari Daun Pisang Kering dan Barang Bekas(dokpri)
Program Kelas Seni: Membuat Kerajinan Tangan Bunga Hias dari Daun Pisang Kering dan Barang Bekas(dokpri)

Siswa kemudian memulai proses menghias dengan memilih warna-warna cat yang tersedia. Mereka diajak untuk berpikir tentang kombinasi warna yang harmonis dan menarik. Sambil mengecat, mereka dapat berdiskusi dengan teman-temannya atau meminta saran dari mahasiswa pendamping. Interaksi ini tidak hanya memperkaya ide kreatif mereka tetapi juga memperkuat keterampilan komunikasi dan kolaborasi di antara siswa.

Selain menggambar dan mewarnai, siswa juga diperbolehkan menambahkan hiasan-hiasan lain seperti glitter, stiker, atau potongan kertas warna-warni. Penggunaan berbagai material ini memperkenalkan mereka pada teknik kolase dan dekorasi, serta mengajarkan pentingnya detail dalam sebuah karya seni. Siswa diajak untuk berpikir kritis tentang penempatan hiasan agar menghasilkan tampilan yang estetis dan seimbang.

Tahap menghias ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk merasakan kepuasan dari sebuah proses kreatif. Mereka belajar bahwa seni tidak hanya tentang hasil akhir, tetapi juga tentang menikmati proses penciptaan dan merasakan kebebasan dalam berekspresi. Mahasiswa Kampus Mengajar selalu ada di sisi mereka, memberikan dukungan, dorongan, dan umpan balik positif yang membantu membangun rasa percaya diri siswa.

Program Kelas Seni: Membuat Kerajinan Tangan Bunga Hias dari Daun Pisang Kering dan Barang Bekas (dokpri)
Program Kelas Seni: Membuat Kerajinan Tangan Bunga Hias dari Daun Pisang Kering dan Barang Bekas (dokpri)

Setelah semua cup selesai dihias, hasil karya siswa dipamerkan dalam sebuah acara khusus di sekolah. Pameran ini menjadi momen penting bagi siswa untuk menunjukkan hasil kreativitas mereka kepada teman-teman, guru, dan orang tua. Penghargaan dan pujian yang mereka terima dari orang-orang di sekitar mereka memperkuat rasa percaya diri dan kebanggaan terhadap karya yang telah mereka buat. Melalui kegiatan ini, siswa belajar menghargai proses kreatif dan memahami bahwa setiap usaha dan ide mereka memiliki nilai yang berarti.

Dengan demikian, kegiatan menghias cup bekas Pop Mie dalam Program "Kelas Seni" tidak hanya mengembangkan keterampilan seni dan kreativitas siswa, tetapi juga membentuk karakter mereka, mengajarkan nilai-nilai penting seperti kebebasan berekspresi, kerja keras, dan rasa percaya diri. Program ini memberikan pengalaman belajar yang holistik dan menyenangkan, yang akan meninggalkan kesan mendalam dalam perjalanan pendidikan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun