Albert Bandura, seorang psikolog terkenal, mengembangkan teori pembelajaran sosial yang menekankan pentingnya pengaruh lingkungan, kognisi, dan emosi dalam proses belajar manusia. Teori ini sering disebut sebagai Teori Pembelajaran Sosial atau Teori Sosial-Kognitif. Dalam konteks emosi sosial, teori ini menjelaskan bagaimana individu belajar melalui pengamatan dan interaksi sosial, serta bagaimana emosi berperan dalam pembentukan perilaku.
Konsep Utama dalam Teori Bandura
1. Pembelajaran melalui Observasi (Observational Learning):
Individu belajar dengan mengamati perilaku orang lain (model), termasuk konsekuensi dari perilaku tersebut. Emosi sosial seperti empati, simpati, atau rasa takut juga dapat dipelajari melalui pengamatan.
2. Modeling:
Proses meniru perilaku orang lain, terutama model yang dianggap memiliki status tinggi, relevan, atau memiliki hubungan emosional dengan pengamat.
3. Efek Emosi pada Pembelajaran:
Emosi dapat memengaruhi cara seseorang memproses informasi dan belajar. Misalnya, emosi positif dapat meningkatkan motivasi untuk meniru perilaku tertentu, sedangkan emosi negatif dapat menghambat pembelajaran.
4. Self-Efficacy (Keyakinan Diri):
Keyakinan individu terhadap kemampuannya untuk mengatasi tantangan atau mencapai tujuan tertentu. Emosi sosial, seperti dukungan atau penolakan dari lingkungan, memengaruhi tingkat self-efficacy seseorang.
5. Interaksi Timbal Balik (Reciprocal Determinism):