Mohon tunggu...
Widia Febrianti Sazida
Widia Febrianti Sazida Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

KKN Tematik UPI Tasikmalaya 2022: Program SDGs Desa Menjadi Momentum Bangkitnya Pendidikan Pasca Pandemi

3 Agustus 2022   09:23 Diperbarui: 3 Agustus 2022   10:08 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Indonesia  membutuhkan langkah yang nyata dan tepat  untuk  pemulihan dan pertumbuhan pasca pandemi Covid-19. Pandemi tidak hanya berdampak pada kesehatan masyarakat tetapi juga sektor pendidikan salah satunya meliburkan aktivitas (tatap muka) seluruh lembaga-lembaga pendidikan, hal ini dilakukan sebagai upaya-upaya pencegahan penularan virus corona atau covid 19 ini.Tentunya berdampak besar pada perkembangan pendidikan anak, yang saat ini dituntut untuk belajar mandiri, belajar secara daring (dalam jaringan).

Dalam penerapan belajar online ini, tidak sedikit siswa yang mengalami kesulitan belajar, yang dipicu oleh beberapa faktor : Pertama, siswa yang belum memiliki gadget, siswa yang belum mengetahui banyak tentang penggunaan teknologi, kasus ini banyak terjadi pada siswa tingkat TK dan SD (Sekolah Dasar). Kedua, kurangnya interaksi fisik antara guru dan siswa karena dalam pembelajaran online siswa hanya diberikan tugas melaui via whatsapp. Kebanyakan siswa kesulitan dalam mengerjakan tugas dikarenakan tidak ada penjelasan-penjelasan awal dari guru tentang tugas yang dibebankan tersebut.

Akibat kurangnya interaksi langsung antara guru dan siswa, otomatis berkuranglah internalisasi nilai-nilai karakter yang semestinya harus ditanamkan seorang guru ke dalam diri siswa.Ini akan mengakibatkan degradasi moral pada anak atau siswa, karena tugas seorang guru bukan hanya mengajar, mentrasferkan ilmu pengetahuan (pelajaran) saja, tetapi seorang guru juga dituntut untuk mendidik (pembentukan akhlak dan karakter) siswa.  Masalah-masalah tersebut menjadikan pelajar malas dan berdampak pada merosotnya kualitas pendidikan saat ini.

Dari permasalah yang telah ditemukan dan disebutkan, mendapat respon dari pemerintah dengan mengadakan program yaitu SDGs Desa. SDGs kepanjangan dari Sustainable Development Goals adalah upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan juga kualitas lingkungan. Dengan mengacu pada 18 tujuan yaitu: Desa tanpa kemiskinan,Desa tanpa kelaparan,Desa sehat dan   sejahtera,Pendidikan desa berkualitas,Desa berkesetaraan gender,Desa layak air bersih dan sanitasi,Desa yang berenergi bersih dan terbarukan,Pekerjaan dan pertumbuhan ekonomi desa,Inovasi dan infrastruktur desa,Desa tanpa kesenjangan,Kawasan pemukiman desa berkelanjutan,Konsumsi dan produksi desa yang sadar lingkungan,Pengendalian dan perubahan iklim oleh desa,Ekosistem laut desa,Ekosistem daratan desa,Desa damai dan berkeadilan,Kemitraan untuk pembangunan desa,Kelembagaan desa dinamis dan budaya desa adaptif.

Universitas Pendidikan Indonesia menjadi pelopor dan ikut andil dalam program pemerintah tersebut khususnya pada sektor Pendidikan Desa berkualitas melalui Pelaksanaan Program KKN  dengan mengusung  tema  utama "Pemberdayaan Masyarakat Berbasis SDG's Desa dan MBKM"yang di ikuti oleh ribuan mahasiswa nya di seluruh pelosok negeri yang terbagi kedalam beberapa kelompok dengan tema yang berbeda.

Salah satu kelompok dari kampus daerah Tasikmalaya yaitu kelompok 171 yang menamai kelompok mereka dengan sebutan KKN SAJUTA  melaksanakan program KKN dengan tema "Desa Peduli Pendidikan".Tentunya dengan tema tersebut menjadi momentum bangkitnya pendidikan pasca pandemi. KKN ini dilaksanakan di Kelurahan Setiawangi,Kecamatan Tamansari,Kota Tasikmalaya dengan didampingi Dosen Pembimbing lapangan Muhammad Rijal Wahid Muharram,M.Pd. Menjadi sinergi dan kolaborasi yang sangat baik antara mahasiswa dan dosen untuk memajukan pendidikan di desa tersebut.

Kelompok ini terbagi menjadi 3 bagian kelompok kecil yang mempunyai fokus programnya masing-masing. Di bidang pendidikan di pegang oleh kelompok 3, kelompok ini  memikul peran  penting dengan ilmu yang di dapat di perkuliahan dan juga inovasi yang baru untuk menggelorakan kembali pendidikan.Program-program yang dilaksanakan diantaranya

  • Terjun langsung kesekolah untuk mengajar dan berkolaborasi dengan guru di SDN Tirtayasa Kelurahan setiawargi.
  • Melaksanakan Pelatihan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) kepada siswa kelas 5 sehingga siswa siap ketika Asesmen Kompetensi Minimum atau AKM dilaksakan kelak.
  • Membiasakan siswa melaksanakan literasi

Dok pribadi
Dok pribadi

Dok pribadi
Dok pribadi

Program KKN ini serentak akan berakhir pada 10 agustus 2022 namun pada kegiatan di SDN Tirtayasa akan dilaksakan penutupan pada hari senin 1 agustus 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun