Mohon tunggu...
Widia Febriyani
Widia Febriyani Mohon Tunggu... Lainnya - IT Planning and Governance

Simple Person

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Validasi Pemodelan Proses Bisnis Menggunakan Model V

5 Juli 2022   11:05 Diperbarui: 5 Juli 2022   12:41 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemajuan teknologi memang tidak dapat terhindarkan lagi terlebih hamper semua pemanfaatan teknologi telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan. Hal ini tentu menjadi pertimbangan bagi setiap individu untuk mendapatkan informasi yang jelas dan dengan biaya yang ekonomis. Dalam impelementasinya semakin banyak proses dan informasi yang diberikan maka semakin kompleks pula pengelolaannya.

Salah satu upaya dalam mengetahui hal tersebut dengan memanfaatkan Enterprise Architecture (EA) yang merupakan sebuah praktik yang dikadakan baik untuk memaksimalkan nilai bisnis dan strategi, biasanya EA digunakan untuk merencanakan, implementasi dan analisis (Sarah White, 2018).

EA tidak dikatakan mudah dalam implementasinya hal ini tentu perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan proses bisnis dari sebuah prganisasi. Adapun salah satu komponenyang ada yaitu Business Process Model and Notation (BPMN) yang digunakan sebagai salah satu standar permodelan proses bisnis. 

Tentunya BPMN ini memerlukan verifikasi dan validasi salah satu alat yang dapat digunakan yaitu model V yang merupakan salah satu model untuk proses validasi berurutan sehingga diperloleh kesenjangan maupun gap yang bisa digunakan sebagai saran sehingga menentukan kriteria yang dapat digunakan untuk perbaikan kedepannya. 

Dalam melakukan verifikasi dan validasi setidaknya harus diuji sekitar Sembilan proses untuk mengetahui posisi yang ada sehingga penggambaran dari proses bisnis dan model yang diharapkan menjadi lebih tergambar dengan baik. Sehingga sangat diperlukan sebuah alat ukur yang dinilai relevan untuk memebrikan asesmen dan peneilaian secara menyeluruh terkait dengan validasi tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun