Mohon tunggu...
Widi Admojo
Widi Admojo Mohon Tunggu... Guru - Widiadmojo adalah seorang guru, tinggal di Kebumen

sedikit berbagi semoga berarti

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kalau Senyuman Bisa Membuat Disiplin, Kenapa Harus Ada Kekerasan?

27 Februari 2020   10:22 Diperbarui: 27 Februari 2020   10:34 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada yang cepat ada yang lambat, itu hal yang mungkin saja terjadi. Bahkan perbedaan itu bisa jadi sangat jauh dan tajam. Siswa yang lamban sekali dalam menyesuaikan diri dengan kedisiplinan, barangkali anak ini memiliki latar belakang tertentu yang perlu dikaji mendalam dan membutuhkan empaty untuk tetap dibimbing agar menjadi memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri. 

Anak yang tidak disiplin. Bisa jadi ini ada problem yang membuat dirinya susah dan lamban menyesuaikan diri. Kesabaran dan ketekunan untuk mendalami secara lengkap menjadi lebih penting ketimbang melemparkan sikap emosional apalagi pemaksaan yang melukai secara psikologis maupun fisik anak didik yang memang masih membutuhkan pertolongan pendidikan. 

Ada baiknya, terhadap anak-anak yang belum memiliki kemampuan untuk cepat menyesuaikan diri dalam hal kedisiplinan, kita mungkin perlu justru mengedankan empaty dan simpaty kepada mereka. 

Sebab anak ini membutuhkan pertolongan yang lebih. Bukan amarah, dan ancaman. Anak anak semacam ini siapa tahu membutuhkan senyuman dari kita, karena sesungguhnya mereka sedang minta pertolongan karena ada banyak masalah yang sesungguhnya ia hadapi.

Menghadapi anak tidak disiplin dengan amarah, mungkin sepintas kelihatan berhasil. Anak terpaksa melakukan karena takut dan kuatir diperlakukan yang tidak baik lagi kepada dirinya. Tetapi essensi persoalan yang mendasar dari dirinya belum tentu terselesaikan dan terbantukan. Kecuali kita justru menambah beban penderitaannya.

Memberikan senyuman pada anak yang tidak disiplin tidak berarti memberikan pembenaran. Senyuman berarti simbol empaty dan simpaty untuk memberikan sinyal kepada anak bahwa kita siap membantu memberikan pertolongan untuk semua hambatan dan masalah kehidupan yang dialami. Nah semoga tulisan kecil ini bermanfaat. Tidak bermaksud menggurui.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun