Mohon tunggu...
Widi Admojo
Widi Admojo Mohon Tunggu... Guru - Widiadmojo adalah seorang guru, tinggal di Kebumen

sedikit berbagi semoga berarti

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Digitalisasi Prostitusi Online

29 Oktober 2019   20:04 Diperbarui: 31 Oktober 2019   19:21 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semua pihak dalam keluarga sebaiknya memiliki kepedulian untuk bersama-sama meminimalisir penggunaan teknologi digital ini untuk hal-hal yang negatif dan merusak tata nilai dan moralitas. Minimal aktivitas penggunaan hand phone dari anggota keluarga sebaiknya saling tahu. Dalam arti tetap curiga bila ada aktivitas-aktivitas yang dinilai aneh dan berbeda tanpa terkesdan mendikte dan menuduh.

Suami yang suka menyendiri dan asik berjam-jam bermain hp, bisa saja ia sedang berasyik masyuk menikmati komunikasi dengan penjaja prostitusi online. Apalagi bila diikuti dengan tingkah laku dan kegiatan yang tidak biasa. Demikian juga terhadap anak-anak, orang tua sebaiknya tetap waspada.

Kedua, moralitas jasa penginapan perlu tetap dijaga integritasnya. Prostitusi online sulit terjadi bila tidak didukung bisnis penginapan, hotel, motel, home stay, dan lain-lain. Menurut cerita banyak sih pebisnis penginapan yang justru merasa diuntungkan dengan frekuensi pengguna jasa prostitusi online ini.

Selain berani pasang tarif mahal, pebisnis juga kadang melihat pasar semacam ini sangat potensial meraup keuntungan. Nah disinilah lalu  titik permasalahannya. Sepanjang masih banyak pebisnis penginapan yang sekedar mencari untung, maka andil terhadap maraknya bisnis prostitusi online ini menjadi semakin tidak bisa dikendalikan.

Ketiga, dibutuhkan komitmen dan sikap peduli pebisnis transportasi. Disisi manakah pebisnis transportasi dapat berperan mencegah maraknya bisnis prostitusi online ini ? Tentu berangkat dari analogi dari kebanyakan penjaja prostitusi online selalu memanfaatkan jasa transportasi untuk menuju penginapan tertentu, atau lokasi-lokasi tertentu. Sikap peduli transporter ini tentu juga diperlukan andilnya.

Meskipun secara bisnis semakin sering menggunakan maka akan semakin sering mendapatkan untung, namun bila dihubungkan dengan persoalan moralitas dan nilai-nilai, berkontribusi terhadap kebaikan tentu lebih mulia dan lebih terpuji dari sekedar mengejar keuntungan.

Keempat tentu, kinerja aparat.  Aparat penegak hukum harus jauh lebih melek digital dibanding pengguna kejahatan berbasis online ini.  Jangan sampai kehilangan jejak, karena sesungguhnya jejak mereka sangat jelas.

Dari gaya hidup, dari jenis kegiatan, dari transaksi yang sering dilakukan, dari aktivitas dimana dia tinggal, dan bila mana perlu dari monitoring aktivitas pesawat androit itupun mestinya aparat penegak hukum tidak mengalami kesulitan.

Akhirnya harapan kita bersama semoga kemajuan di bidang digitalisasi ini tidak menimbulkan eksses yang kurang baik. Prostitusi online yang sudah memanfaatakn ruang digital untuk melakukan aksinya menjadi kewaspadaan bersama, aparat penegak hukum, masyarakat dan pihak-pihak terkait lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun