Mohon tunggu...
Widi Admojo
Widi Admojo Mohon Tunggu... Guru - Widiadmojo adalah seorang guru, tinggal di Kebumen

sedikit berbagi semoga berarti

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Birokrasi Berbasis Digital

21 September 2019   22:15 Diperbarui: 21 September 2019   22:29 820
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Konsekuensi di sisi lain, digitalisasi birokrasi ini memang akan menjadi ancaman khususnya yang terkait dengan pemborosan sumber daya manusianya. 

Simpelnya tata kelola birokrasi digital bisa saja akan memangkas kebutuhan sumber daya manusia menjadi lebih efisien dan tidak membutuhkan prosentasi sumber daya manusia yang relatif besar. 

Dengan demikian, pemangkasan sumber daya manusia di jajaran birokrasi ini akan menjadi dampak serius khususnya bagi sdm yang boros, dan tidak efisien.

Namun demikian, efisiensi sebagai akibat dari era digitalisasi ini tentu merupakan keniscayaan yang tidak bisa dihindari. Pemborosan akibat terlalu besarnya sumber daya manusia yang tidak efektif tentu akan membawa dampak kurang menguntungkan bagi perbaikan sistem birokrasi yang efektid dan berdaya guna. Mau tidak mau, birokrasi harus juga beradaptasi menyesuaikan dengan perkembangan yang ada.

Pensiun dini, perampingan, dan  bila mana perlu pemutusan hubungan kerja, bisa saja menjadi pilihan agar tidak terlalu bersimpangan dengan arah perkembangan perubahan yang semakin canggih dan pesat ini. 

Keberanian untuk mengaplikasikan kebijakan yang cerdas selaras dengan tuntutan era jaman bukanlah merupakan sisi kurang baik, melainkan merupakan kebutuhan bila komitmen efisiensi menjadi titik tolak dan pondasi paling mendasar perbaikan bidang birokrasi.

Sistem absensi digital menggunakan finger print, maupun face print sebagai contoh adalah salah satu reformasi birokrasi untuk mengakselerasi perubahan sikap disiplin birokrasi, yang semula absensi bisa dimanipulasi, saat ini menjadi sulit karena harus finger print maupun face print. 

Demikian pula dalam hal pelayanan publik berbasis jejaring internet yang setiap detik bisa dimonitor secara terbuka dari waktu ke waktu, pada khirnya menuntut semua pelaku birokrasi untuk bertindak cerdas cermat dan cepat, terukur sesuai dengan standar operasional prosedur yang sudah baku dan terukur.

Kesimpulannya, birokrasi di era digital, menuntut kesiapan sumber daya manusia yang adaptabel, berintegritas, dan memiliki kinerja tinggi. Birokrasi yang lamban, boros, tidak efisien tentunya sudah tidak menjadi jaman lagi. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun