Mohon tunggu...
Widia Devi Kumala Sari
Widia Devi Kumala Sari Mohon Tunggu... Guru - Wanita Pembelajar

Saat ini, wanita yang menyukai warna soft tersebut aktif mengikuti kuliah di Institut Ibu Profesional batch 8. Ia juga mengupgrade ilmu parenting agar bisa membersamai anaknya menemukan bakat dan minatnya dengan baik. Harapannya ia bisa melanjutkan study master pendidikan bahasa Jerman dan dapat mewujudkan cita-cita menjadi dosen. Selain itu, ia juga berharap untuk bisa mendirikan LBB sendiri di bidang Bahasa Jerman dan mata pelajaran lainnya untuk anak SD-SMP-dan SMA. Belajar terus sampai akhir hayat, berusaha jadi orang yang lebih baik dari hari ke hari, bermanfaat untuk banyak orang, jujur dan selalu bahagia adalah kunci hidupnya saat ini.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Minyak untuk Massage

12 Februari 2014   14:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:54 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari sebelumnya memang aku banyak tugas rumah, tapi hari ini? Alhamdulillah santai. Cuaca diluar sedang hujan. Hujan mengguyur dengan indahnya dari pagi hingga sore. Hari itu aku belajar membersihkan rumah kucing. Kucing keluarga ini bukan kucing biasa. Aku belum pernah menjumpai kucing sebesar ini ketika di Indonesia. Iya kucing ini sangat gemuk, berbulu hitam kecoklatan, dan mata yang bersinar. Manis sekali.

Kami hanya berdua di rumah. Hanya ibu si kecil dan juga aku. Hari ini ibu si kecil sedang tidak bekerja. Jadi ya kami berdua menghabiskan waktu dengan mengbrol bersama sambil menyiapkan makan siang.

Sebelumnya ibu si kecil memberikan aku kejutan. Mengapa? Iya karena dia pamitan pergi ke apotek kota sebelah yang jaraknya 15 menit dari rumah. Dia membelikan aku minyak pijat. Malam sebelumnya ia menawari aku, kalau misalkan aku pilek atau batuk, aku harus segera mengatakan ke beliau. Aku pun bilang kalau aku tidak sedang terkena batuk dan pilek. Tapi aku membutuhkan krim atau minyak untuk pegel linu. Hahaha ini nih efek kalau aku sering pergi ke tukang pijit ketika berada di Indonesia. Jadi di Jerman ini semacam kecanduan pijat deh. Aktivitas banyak dikit udah merasakan letih. Dan syukurlah ibu si kecil paham dengan perkataanku kalau aku merasakan capek. Alhasil dibelikan minyak massage bermerk depannya A lalu ada embel-embelnya massageöl seharga 10 euro. Minyak ini rasanya hangat di badan dan baunya beraroma rempah. Wkwkkwk andaikan beli sendiri gak bakalan aku belain. Kalau masuk kurs Indo sudah 160.000 sendiri tuh. :D

Hanya leyeh-leyeh dirumah, aku pun merasa tidak nyaman. Sore itu aku ingin ke dapur untuk membuat kopi dari mesin pembuat kopi. Ternyata aku ditawarin ibu si kecil untuk makan puding bersama. Aha gerne jawabku alias dengan senang hati. Pudingnya rasanya top markotop, teksturnya lembut, manis asinnya dapet dan coklatnya sangat berasa. Uwenaaaaaakkkk pooolllll. Makan puding ditemani secangkir kopi sambil melihat film kartun di ruang tamu, sesuatu banget. Bersyukur bisa berada di tengah-tengah keluarga ini.

Itulah beberapa cuplikan keseharianku di tengah-tengah keluarga berdarah Jerman. Kadang aku tidak menyangka betapa beruntungnya aku bisa tiba di tengah-tengah mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun