Mohon tunggu...
Widia Desma
Widia Desma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi universitas Negeri Padang

Perkenalkan saya Widia Desma, saya berasal dari kota Pariaman. Saya mempunyai hobi yang beragam kadang saya bingung milih hobi yang paling saya sukai soalnya hobi ini semuanya saya sukai. Dan saya dulu mempunyai cita-cita jadi seorang kowad TNI AD tapi ga tau aja saya udah jadi mahasiswi aja sekarang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh VOC (Verenigde Oost-Indische Compagnie) di Indonesia

25 Desember 2023   13:08 Diperbarui: 25 Desember 2023   13:08 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

2.  Korupsi dan Manajemen Buruk:
   - VOC mengalami tingkat korupsi yang tinggi di dalam organisasinya. Pejabat VOC di Hindia Timur seringkali mengeksploitasi kekuasaan mereka untuk memperoleh keuntungan pribadi.
   - Manajemen yang buruk dan kebijakan eksploitatif terhadap penduduk lokal juga menjadi faktor yang merusak reputasi dan memperburuk situasi finansial VOC.

3.  Tekanan Eksternal:
   - Tekanan dari kekuatan Eropa lainnya, terutama Inggris dan Prancis, semakin meningkat selama abad ke-18. Inggris merebut beberapa pos perdagangan dan wilayah VOC di Asia, termasuk Jawa dan Maluku.
   - Perang Napoleonic di Eropa juga memengaruhi perdagangan VOC, karena Prancis menyerbu Belanda dan mengakibatkan penghentian sementara operasi VOC.

4.  Perubahan Politik dan Sosial di Belanda:
   - Perubahan politik di Belanda, terutama Revolusi Prancis, berdampak pada kebijakan ekonomi dan politik Belanda. Pemerintah Belanda yang baru kurang mendukung dan bahkan merugikan kepentingan VOC.

5.  Perlawanan Lokal dan Pemberontakan:
   - Pada akhir abad ke-18, VOC semakin menghadapi perlawanan dan pemberontakan di wilayah-wilayah yang mereka kuasai. Pemberontakan terkenal seperti Pemberontakan Diponegoro di Jawa (1825-1830) menyulitkan VOC dalam mempertahankan kendali mereka.

6.  Gesekan Sosial dan Ekonomi:
   - Kebijakan ekonomi yang merugikan penduduk lokal dan sistem tanam paksa (Cultuurstelsel) menimbulkan ketidakpuasan dan gesekan sosial di antara masyarakat pribumi.
   - Kondisi ekonomi yang memburuk bagi penduduk setempat akibat eksploitasi sumber daya alam dan eksploitasi buruh juga menciptakan ketidakstabilan.

Pada tahun 1799, VOC secara resmi dinyatakan bangkrut dan pemerintah Belanda mengambil alih aset-asetnya. Ini menandai akhir dari kekuasaan VOC di Indonesia dan membuka jalan bagi perubahan dinamika politik dan ekonomi di wilayah tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun