Mohon tunggu...
widia ariani
widia ariani Mohon Tunggu... -

Hidup Itu Sangat Berarti Jadi Jangan Sia-Sia Kan Hidup kalian Dengan Hal-Hal Yang Tidak Berguna ( Hwaiting )

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Autobiografi Seorang Widia Ariani

15 Mei 2016   18:19 Diperbarui: 15 Mei 2016   18:19 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Nama lengkap saya Widia Ariani. Di lingkungan keluarga dan teman-teman biasa di panggil Widia atau Widid. Saya lahir di Sotek, 30 mei 1995. 

 Saya adalah anak kedua dari 2 bersaudara. Ibu saya merupakan wanita yang sangat saya cintai melebihi apapun. Saya mempunyai kakak laki-laki yang sudah menikah jarak umur kami terpaut 10 tahun. Keluarga kami bertempat tinggal di Desa sotek Rt.11 Rw.02 kecamatan penajam kabupaten penajam paser utara. 

Pada tahun 2000 saya mulai memasuki jenjang pendidikan 5 tahun yaitu taman kanak kanak Handayani yang berada di desa sotek, saya menempuh pendidikan TK selama 1 tahun setelah lulus kemudian saya menempuh jenjang pendidikan yaitu SDN 005 sotek selama 6 tahun, setelah lulus SD saya melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi yaitu MTS nurul hidayah selama 3 tahun, di sini saya mengikuti event lomba pidato dari bahasa Indonesia, Arab, dan Inggris. Dan saya menjadi juara 3 di lomba pidato sekabupaten penajam paser utara. 

Pada tahun 2010 saya lulus dari sekolah menengah pertama dan melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya yaitu di SMAN 6 sotek. Setelah lulus SMA saya melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi Universitas Mulawarman. Di Universitas Mulawarman saya mengambil jurusan Ilmu Komunikasi. Di jurusan Ilmu Komunikasi banyak ilmu yang saya dapatkan seperti bagaimana menjadi Public Relations yang profesional serta bagaimana cara membuat iklan , film dan lain-lainya. Mempelajari itu semua tidak semudah membalikkan telapak tangan karena semua itu butuh proses. Karena setiap apa yang kita lakukan butuh usaha dan doa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun