Mohon tunggu...
Widia Ardhana
Widia Ardhana Mohon Tunggu... Mahasiswa - International Relations Student

saya tertarik pada topik terkini, isu-isu internasional dan bacaan hiburan lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Akankah Rasisme Menjadi Tantangan yang Berkelanjutan?

1 Maret 2023   16:39 Diperbarui: 1 Maret 2023   16:47 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sampai sekarang masih sering terdengar kasus-kasus rasisme yang terjadi di berbagai belahan dunia, dimana masih banyak orang yang merasa bahwa ia atau ras-nya berada pada kedudukan inferior, yaitu perasaan yang merasa bahwa dirinya kurang dan tidak lebih baik dari ras lainnya, yaitu ras yang merasa kedudukannya lebih tinggi atau superior. 

Rasisme adalah perlakuan buruk yang dilakukan oleh suatu ras yang merasa lebih unggul kepada ras lainnya, biasanya terjadi pada ras minoritas. Sehingga hal ini mengakibatkan terjadi kejadian-kejadian yang tidak pantas pada ras minoritas. Padahal seperti yang kita tahu bahwa setiap ras ataupun setiap individu itu berbeda, serta dari pandangan ilmiah manapun tidak ada yang membuktikan harus ada pandangan inferioritas dan  superioritas pada perbedaan ras.

Mengenai sejarah dari rasisme, perlakuan buruk ini telah terjadi sejak abad 1600-an hingga 1800-an. Saat itu banyak orang kulit hitam yang dijadikan sebagai budak oleh orang kulit putih di Amerika Serikat. Namun hingga sekarang rasisme masih sering terjadi, dan pelaku dari rasisme disebut sebagai rasis. 

Perbuatan rasisme bermacam-macam, seperti menghina fisik atau budaya dari etnis tertentu, stereorip negatif, berprasangka buruk dan membuat lelucon atau melakukan bullying terhadap etnis tersebut hingga dapat melakukan kekerasan. Seperti yang terjadi di Amerika Serikat dimana banyaknya orang kulit hitam yang meninggal dan mendapatkan kekerasan dari petugas kepolisian hingga muncul #BlackLivesMatter.

Black Lives Matter adalah suatu gerakan sosial global melawan rasisme atau ketidakadilan terhadap orang kulit hitam, karena banyaknya kasus atau insiden yang terjadi pada warga kulit hitam membuat banyak orang bersuara dan ikut memberikan partisipasi untuk meminimalisir ketidakadilan tersebut.

Awalnya Black Lives Matter merupakan suatu tagar yang lahir karena suatu insiden di Amerika Serikat, insiden tersebut diunggah ke dalam media sosial dan berkat kemudahan akses informasi, unggahan mengenai Black Lives Matter menjadi viral dan diberi hashtag #BlackLivesMatter. 

Tagar ini telah sering dipakai oleh orang-orang saat rasisme dan pelanggaran pada orang kulit hitam kembali terjadi. Namun seiring berkembangnya masa, Black Lives Matter tidak hanya menjadi sebuah tagar saja, melainkan telah menjadi suatu gerakan sosial global yang memiliki tujuan tertentu, yaitu untuk melawan rasisme, diskriminasi dan dehumanisasi yang terjadi pada orang kulit hitam.

Rasisme juga terjadi di belahan dunia lainnya, dan negara-negara lain juga ikut menggunakan hashtag dan gerakan tersebut untuk melawan rasisme. Seperti Kanada, Inggris, Jerman, Brasil, Australia. 

Dan bagi Australia, gerakan ini tidak hanya bertujuan untuk memerangi rasisme pada orang kulit hitam, tetapi serta pada ras lain yang dianggap sebagai sasaran dari rasisme, seperti pada ras Aborigin. Dan pada Indonesia, kasus rasisme tergolong tinggi dan dianggap sebagai salah satu negara yang rasis. Sehingga toleransi yang ada di Indonesia hanya dianggap sebagai tegang rasa.

Rasisme sangat berdampak pada keamanan masyarakat, karena tindakan tersebut mengakibatkan munculnya masalah-masalah sosial pada kehidupan masyarakat, seperti terjadinya ketiadakadilan, menyebabkan konflik dan pertentangan serta terjadi penindasan pada kelompok minoritas. 

Selain itu rasisme dan diskriminasi juga akan melahirkan banyak penyimpangan, korban merasa tertindas dan merasa tidak mendapatkan hak nya sebagai manusia. Hasilnya, rasisme telah mencemari segala aspek kehidupan bermasyarakat, termasuk sistem keadilan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun