Mohon tunggu...
Widia Anggraini
Widia Anggraini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 PSDKU PGSD UNS Kebumen

Mempunyai hobi menggambar dan menulis, mempunyai kepribadian yang hangat, mudah beradaptasi dengan lingkungan baru serta memiliki minat dalam topik sosial

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Penggunaan Baby Walker Pada Bayi

14 November 2024   11:00 Diperbarui: 14 November 2024   11:03 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dampak Penggunaan Baby Walker Pada bayi
    

Menurut Sutanto pada jurnal ilmiah mahasiswa Universitas Surabaya perkembangan anak ialah suatu proses perubahan dimana anak belajar menguasai tingkat yang lebih tinggi dari aspek-aspek gerakan, berpikir, perasaan, dan interaksi, baik dengan manusia maupun dengan benda-benda dalam lingkungan hidupnya. Perkembangan pada anak merupakan suatu hasil interaksi kematangan susunan saraf dengan organ pusat yang mempengaruhinya, antara lain perkembangan bicara, emosi, maupun sosial. Semua perkembangan tersebut berpengaruh penting dalam kehidupan manusia yang utuh.

   Orang tua yang menggunakan baby walker pada anak yang diartikan untuk memacu gerak motorik kasar dalam perkembangan bayi sehingga bisa cepat jalan. Penggunan baby walker juga diharapkan pada kebanyakan orang tua agar anaknya bisa berjalan sendiri tanpa mengganggu orang tua. Tanpa disadari penggunaan baby walker ini bisa membayakan bayinya sendiri. Baby walker terdiri dari kerangka beroda yang keras. Bayi bergerak dengan cara mendorong dari jari kaki. Bayi menegakkan jari kaki sambil besandar di meja. Penggunaan baby walker sudah ada sejak abad ke-17, dalam dua dekade terakhir terjadi peningkatan kecelakaan akibat baby walker.
  

Laporan dari America Academy of Pediatrics tahun 2001 mengatakan bahwa pada tahun 1999 diperkirakan sebanyak 8800 anak usia dibawah 15 bulan dibawa ke rumah sakit bagian gawat darurat karena kecelakaan akibat baby walker. Dari tahun 1973 sampai 1988 dilaporkan sebanyak 34 bayi meninggal akibat kecelakaan baby walker yang kebanyakan karena jatuh dan cedera kepala. Kecelakaan ini diakibatkan oleh baby walker dikarenakan anak yang menggunakan baby walker akan dengan mudah berjalan kemana saja yang mereka inginkan oleh karena itu anak-anak akan dengan mudah terjatuh ke tempat yang berbahaya.
  

Tujuan awal dari baby walker adalah untuk membuat anak lebih cepat berjalan, tetapi anak-anak ini pada saat di dudukan di baby walker membuat posisi tubuhnya dan caranya berjalan akan menjadi aneh. Hal-hal negatif yang didapat dari penggunaan baby walker dapat dilihat dari posisi badannya yang ke depan dan kakinya yang seharusnya berjalan dengan menapak tetapi setelah menggunakan baby walker caranya berjalan akan berjinjit. Sehingga penggunaan baby walker sudah tidak diperbolehkan karena sudah banyak mengakibatkan kecelakaan baik yang ringan maupun serius.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun