Permasalahan seputar gender yang sering menyerang pada perempuan nampaknya menyita banyak perhatian publik termasuk Universitas Pendidikan Indonesia. Desa Ramah Perempuan menjadi salah satu tema yang diberikan oleh Universitas Pendidikan Indonesia ke beberapa kelompok Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata tahun 2022 yang dilepasnya. Dalam tema ini dimuat beberapa poin yang harus diimplementasikan oleh Mahasiswa sebagai upaya-upaya menciptakan lingkungan yang aman bagi perempuan bahkan di unit terkecil seperti desa atau kelurahan.
Kelompok 35 adalah salah satu kelompok Mahasiswa KKN Tematik UPI 2022 yang memiliki amanah untuk mengaplikasikan program perwujudan tema desa ramah perempuan ini. Kelompok 35 KKN Tematik UPI 2022 ini melaksanakan beberapa program yang salah satu nya adalah implementasi dari poin pemberdayaan masyarakat perempuan dan anak perempuan yang bertempatkan di RW 11, Kelurahan Cimbuleuit, Kecamatan Cidadap, Kota Bandung.
Dijelaskan oleh penanggung jawab program, Widia Aningsih dalam audiensi nya bersama pihak Kelurahan pada 21 Juli 2022 "Kita punya beberapa poin yang kebanyakn dalam pengaplikasiannya yaitu dengan cara sosialisasi. Tapi untuk poin ini kami ingin fokus pada usaha pemberdayaannya, yaitu dengan cara pendampingan bagi masayarakat perempuan setempat untuk mengasah daya atau kreativitas yang ada dalam dirinya dan berperan aktif dalam masyarakat"
Program ini bernama Rumah Kreasi Puan yang merupakan program pendampingan masyarakat perempuan oleh mahasiswa untuk membuat kreasi dari bahan-bahan bekas atau sampah yang selanjutnya menjadi barang yang berdaya guna dan bernilai jual. Dinamankan Rumah Kreasi Puan karena pengagas program berharap bahwa ini akan menjadi wadah atau tempat yang bisa menampung kegiatan kreasi lainnya dalam jangka waktu yang panjang nanti.
Selama berjalannya masa Kuliah Kerja Nyata Tematik UPI 2022, program pendampingan ini sudah dilaksanakan 3 kali dalam 1 minggu, yaitu pada 4-6 Agustus 2022 di balai RW 11 Kelurahan Cimbuleuit. Dalam 3 hari ini masyarakat perempuan diberi edukasi terlebih dahulu terkait proses pemberdayaan ini sehingga muncul motivasi masyarakat perempuan untuk aktif dalam hal tersebut. Selanjutnya kegiatan pendampingan dilaksanakan dengan bersama-sama membuat kerajian berupa ronce pintu dari karton dan majalah bekas. Mahasiswa memastikan jenis kerajinan ini bisa dibuat oleh masyarakat perempuan setempat mulai dari tahap persiapan dan pembuatannya.
Akhir dari pelaksanaan program ini yakni menginventariskan alat-alat seperti gunting, lem, benang dan lain sebagainya dan berharap bahwa kegiatan yang ada dalam Rumah Kreasi Puan ini bisa berlanjut dengan sendirinya oleh masyarkat perempuan yang ada di RW 11 Kelurahan Cimbuleuit ini. Tak lupa untuk memberi kesan baik, mahasiswa berbagi doorprize sebagai bentuk apresiasi dan ucapat terimakasih kepada masyarakat perempuan setempat yang sudah mau berkontribusi dalam program ini.
