Akulah anak yang hilang,
Hanya bisa menatap pusaramu dalam hening,
membayangkan dengan syahdu, kau berbaring dibalik nisan
Tanpa kuasa untuk meminta -hanya sekali lagi- pelukan
Aku masih merindukanmu,
Walau hampir 24 tahun kita tak bertemu
Kadang kau hadir dalam mimpi yang sepi
Kadang kau hinggap di pelupuk genang air mataku
Ayah...
Aku merindumu
Amat merindumu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!