Mohon tunggu...
Widi Budi
Widi Budi Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Pamulang

Kreator

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Eksistensi Bahasa Serapan

26 Desember 2024   16:50 Diperbarui: 26 Desember 2024   16:41 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Bahasa atau kata serapan yang sudah masuk ke dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia telah banyak digunakan dan sudah menjadi bahasa sehari-hari saat berkomunikasi oleh masyarakat. Saat ini fenomena kata serapan yang bertambah di dalam KBBI seiring zaman. Penambahan kosakata atau bahasa serapan terjadi diakibatkan banyak bahasa baru yang muncul dari bahasa asing. Kata serapan itu terdapat dalam kamus KBBI dengan adanya komunikasi pada saat zaman kolonial. Bahasa asing itu banyak digunakan untuk interaksi dalam berdagang dan lainnya. Seperti beberapa bahasa Belanda yang beberapa bahasanya diserapkan lalu terdapat dalam KBBI, yaitu seperti Docent menjadi Dosen, Koelkast menjadi kulkas, Kantoor menjadi kantor. Selain bahasa Belanda, terdapat pula bahasa asing lainnya  seperti Inggris, melayu, hingga bahasa daerah. Proses yang terjadinya bahasa-bahasa tersebut menjadi bahasa Indonesia ada yang melalui proses gramatikal dan non gramatikal. Pengembangan tersebut terjadi biasanya dari sebuah lisan pada saat bahasa tersebut dibentuk. Sebagai contoh bahasa Arab yang dahulunya hadir digunakan sebagai komunikasi dalam berdagang. Contoh kata serapan yang berasal dari bahasa Arab seperti, Barokah menjadi berkat atau berkah.

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun