Jelas dari bagan terlampir dua duta Indonesia akan bertemu diempat besar, dengan asumsi keduanya dapat memenangkan partai playoff. Sayang yah hal ini terjadi.. andai saja 2 tim asal indonesia bisa saling kerja sama untuk kebaikan bersama mungkin akan ada All Indonesia Final di Gothia Cup 2018, tapi hal ini ngak sportif yah.Â
Pikiran ini terus menggelitik, karena ingin mengharumkan Indonesia (dengan jalan tak sportip) ....ah ini ide nakal. Andai saja salah satu dari tim indonesia bermain 'mata' pasti dengan cara menjadi runnerup di grupnya, maka kejadian All Indonesiaan final akan mungkin terjadi.
Sukurlah kedua pelatih dan official kedua tim mendidik anak asuhannya menjadi pribadi yang sportif dengan tetap bermain baik disetiap pertandingan yang dihadapi. Sekali lagi kita patut bersyukur bahwa pertemuan antara Villa 2000 dan IJSL tidak terjadi diawal babak playoff.
Semoga 4 besar jadi milik Indonesia, baik Villa 2000 atau IJSL ngak masalah yang penting bertemu di empat besar.
Mari kita doakan anak-anak Indonesia bisa mengharumkan nama bangsanya dikancah Internasional.
wasalamÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H