Mohon tunggu...
Widi astuti
Widi astuti Mohon Tunggu... Guru - mahasiswi

hobi memasak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemikiran Filsafat Ibnu Rusyd

10 Mei 2024   00:25 Diperbarui: 10 Mei 2024   00:32 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

BIOGRAFI IBNU RUSYD

Ibnu Rusyd, nama lengkap arab: Abu Al-Walid Muhammad ibn Ahmad Ibn Rusyd; (1126-11-Desember 1198), Sering di latinkan sebagai averroes, adalah seorang filsuf dan pemikir dari Al-Andalus yang menulis dalam bidang disiplin ilmu, termasuk filsafat, akidah atau teologi islam, kedokteran, astronomi, fisika, fikih atau hukum islam, dan linulistik. Adapu karya-karya filsafattermasuk banyak tafsir, parafrase, dan ringkasan karya-karya Aristoteles, yang membuatnya dijuluki oleh dunia baratsebagai "sang penafsir" (Bahasa Inggris: The Commentator). Ibnu Rusyd juga semasa hidupnya mengabdi sebagai hakim dan dokter istana untuk Kekhalifahan Muwahhidun.
Ibnu Rusyd lahir di Kordoba dari keluarga yang melahirkan hakim-hakim terkenal; kakeknya adalah qadhi al-qudhat (hakim kepala) dan ahli hukum terkenal di kota itu.

PEMIKIRAN FILSAFAT IBNU RUSYD

Pemikiran filsafat ibnu rusyd di sebut oleh beberapa pemikirislam beliau adalah produk terakhir dari kekayaan islam bercorak filsafat yang orsinil, beliau juga kreatif dan inovatif, karena selanjtnya tidak ada perkembangan berarti melainkan hanya penjelasan-penjelasan teori dan pendalaman kajian.

Tidak dapat dipungkiri bahwa intelektual yang ditinggalkan ibnu rusyd sedemikian besar., dapat disimpulkan bahwa filsafat ibnu rusyd adalah rasional. ia menjunjung tinggi akal dan memberikan peran besar dalam menafsirkan alam wujud seakan akan pola pikir ibnu rusyd melahirkan corak rasional islam barat (Maroko), dimana kemudian berbenturan dengan pola pikir teologis dan mistisme timur, yang diwakili oleh Al-Ghazali.

Ibnu rusyd adalah seorang filsuf yang bersikeras untuk meyakinkan publik bahwa tidak ada pertentangan diantara filsafat dan agama. Para ahli menyebut bahwa rasionalisme yang menjadi corak pemikiran Ibnu Rusd tidak terlepas dari pengaruh filsafat Aristoteles, dimana Ibnu Rusyd dianggap sukses dalam mensyarah filsafat Aristoteles, dan mampu menunjukkan kelemahan para teolog dan filosof muslim lainnya. Sehingga menurut Atef Iraqi, untuk mengetahui secara utuh filsafat Ibnu Rusd juga harus mempelajari filsafat
Aristoteles. Ibnu Rusyd dianggap oleh banyak ahli sebagai aristotelan sejati.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun