SBY ke Pulau Bintan. Sweeping, Haruskah?

[caption id="attachment_91969" align="alignnone" width="510" caption="Tampilan Gedung Daerah Tanjungpinang dari kawasan ADB tanpa Sweeping. Sumber :http://farm4.static.flickr.com/"][/caption] Pada pekan ini, minggu ke-4 di bulan Februari wilayah Tanjungpinang dan sekitarnya disibukkan dengan adanya agenda kedatangan orang Nomor 1 di Republik ini. Presiden Negara Kesatuan Republik Indonesia, Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono mendarat di Pulau Bintan akan meresmikan berbagai kegiatan serta pembangunan Resort di kawasan wisata Lagoi dari tanggal 25-27 Febuari 2011. Jelas suatu kehormatan bagi warga pulau bintan (Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan) secara umum, khususnya bagi para eksekutif papan atas Provinisi Kepulauan riau, KotaTanjungpinang dan Kabupaten Bintan atas kedatangan beliau ke pulau ini. Persiapan pun digelar ditempat-tempat krusial yang akan dikunjungi seperti Gedung Daerah Tanjungpinang. Persiapan telah dilaksanakan jauh hari sebelum Big Boss mendarat di pulau Bintan. Beberapa wilayah mengalami Sweeping besar-besaran agar tidak mengganggu (dalam hal fisik maupun visual) kunjungan 3 hari Mr. President di bintan. Jalanan disibukkan dengan perbaikan Fisik yang dulu "sedikit" bolong-bolong menjadi mulus. Sentuhan visual tak lupa ditambahkan dengan pemasangan Layar Televisi Iklan di jalan pusat Kota dekat gedung daerah Tanjungpinang yang berisi video tentang Provinsi Kepulauan Riau serta membersihkan wilayah tepi laut dari Sampah dan juga pedagang kaki lima yang menjadi ciri khas kawasan tepi laut yang persis di depan Gedung Daerah Tanjungpinang. Apakah Sweeping ini termasuk dari Prosedur Tetap (Protap) Pengamanan Presiden? Atau memang Sweepingini akan terus berlanjut dan bertahan? Entahlah.... Seperti sebaris lirik lagu dari sebuah Band, Buka dulu Topeng-mu..... Alangkah Lucunya Negeri Ini..