Kembali pada Dita ,dibutuhkan investigasi yang lebih mendalam agar tidak ada dita-dita yang lain. Kita sesungguhnya belum sepenuhnya tahu, Dita benar pelaku atau justru kurban?
Salam Damai Nusantara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!