Mohon tunggu...
Widhi Wedhaswara
Widhi Wedhaswara Mohon Tunggu... Konsultan - Wakil Ketua DPP Hanura bidang Seni dan Budaya

Ketika Budaya dan Teknologi Bersinergi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Karma Leluhur dan Genetik Psikologi

24 Desember 2024   10:43 Diperbarui: 24 Desember 2024   10:43 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Karma leluhur dan genetik psikologi adalah dua konsep yang, meskipun berasal dari ranah yang berbeda, sama-sama memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana kehidupan kita dipengaruhi oleh masa lalu. Karma leluhur berbicara tentang energi atau pola perilaku yang diwariskan secara spiritual, sementara genetik psikologi menggambarkan bagaimana trauma dan pengalaman generasi sebelumnya memengaruhi keturunan secara biologis. Pendekatan ini membuka jalan untuk memahami bagaimana pola-pola tersebut dapat dikenali dan diselesaikan demi kehidupan yang lebih baik. 

Karma Leluhur: Warisan Energi dari Generasi ke Generasi

Dalam banyak tradisi spiritual, karma leluhur mengacu pada energi atau tindakan yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Pola-pola ini bisa berupa trauma yang belum terselesaikan, kebiasaan, atau nilai-nilai yang secara tidak sadar memengaruhi keturunan.

Budaya Jawa dan Karma Leluhur
Dalam budaya Jawa, konsep karma leluhur sering diterjemahkan sebagai tanggung jawab atau hutang yang harus diselesaikan oleh generasi penerus. Filosofi Sangkan Paraning Dumadi mengajarkan bahwa manusia perlu memahami asal-usul mereka untuk menemukan tujuan hidupnya. Jika leluhur meninggalkan jejak trauma, konflik, atau energi negatif, keturunan akan merasakannya dalam bentuk tantangan emosional, hubungan yang sulit, atau ketidakseimbangan hidup.


Salah satu ajaran filsafat Jawa menyebutkan:

"Sangkan paraning dumadi adalah kesadaran untuk mengingat asal-usul dan kembali pada Sang Pencipta dengan membawa harmoni dan kebaikan."

Genetik Psikologi: Trauma yang Diturunkan secara Biologis

Dari sisi ilmiah, genetik psikologi memberikan penjelasan bagaimana trauma dan pengalaman dari generasi sebelumnya meninggalkan jejak biologis pada keturunan. Penelitian dalam bidang epigenetik menunjukkan bahwa pengalaman hidup, terutama trauma, dapat mengubah ekspresi gen yang kemudian diwariskan kepada keturunan.

Studi tentang Trauma Antar Generasi

  • Penelitian oleh Dr. Rachel Yehuda dari Mount Sinai School of Medicine menunjukkan bahwa anak-anak penyintas Holocaust memiliki perubahan dalam ekspresi gen yang memengaruhi cara tubuh mereka merespons stres.
  • Sebuah studi pada keturunan orang-orang yang mengalami kelaparan besar di Belanda pada 1944-1945 menemukan bahwa gen mereka membawa jejak perubahan yang memengaruhi metabolisme dan risiko kesehatan mereka (Lumen, 2017).

Temuan ini menunjukkan bahwa trauma tidak hanya bersifat emosional tetapi juga memiliki dampak fisik yang dapat diwariskan.

Menghubungkan Karma Leluhur dan Genetik Psikologi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun