***
Menulis telah menjadi kenikmatan tersendiri bagiku. Meski kini aku masih dan hanya stagnan di titik awal (0), setidaknya aku tidak minus.
***
[caption id="attachment_120275" align="alignright" width="260" caption="dokumentasi pribadi"][/caption] Tribute to Kompasiana Terima kasih untuk Kompasiana, yang menyediakan fasilitas berupa media "Sharing. Connecting.". Di sini, aku belajar banyak hal. Aku belajar menghargai karya intelektual meskipun hal yang sangat kecil. Aku belajar, dari keragaman watak, dan karakter yang tercermin dalam tulisan, maupun perilaku sosial Kompasianer semua. Dan, yang terpenting adalah, disini aku memperoleh kebebasan mengutarakan kejujuran. Tentu tetap dalam kaidah etik dan metode yang santun, serta segala sesuatunya tak lepas dari tanggung jawab. Final words... Terima kasih untuk Kompasianer (maupun bukan) yang selama ini telah meluangkan waktunya untuk sejenak merenungi tulisanku. Baik yang meninggalkan jejak, maupun hanya sekedar membaca. Semoga tulisanku tak hanya menjadi 'goresan pena tanpa wujud nyata' khususnya untukku pribadi. Ke depannya, aku akan terus menulis sampai raga dan jiwaku, tak mampu lagi melakukan maupun memberikan perintah "menulislah!" Offline Note Tulisan ini bukan bertujuan untuk menjabarkan 'arti pentingnya menulis'. Karena tulisan serupa telah bertebaran begitu banyak, baik di kompasiana, terlebih jika bertanya mbah Google. Tulisan ini hanya sekedar coretan perjalanan 'from minus to zero (hope infinite)'
