Mohon tunggu...
widhadyah
widhadyah Mohon Tunggu... lainnya -

Never ending learner. An oxymoron sometimes. Sustainability enthusiast.\r\ntwitter : @widhadyah

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Utilitas 3.0, Rumah Tanpa Tagihan Listrik (Bagian I)

2 Februari 2018   17:21 Diperbarui: 2 Februari 2018   17:36 823
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Energi memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia modern. Hampir semua aktivitas kita sehari-hari tidak dapat dilepaskan dari kebutuhan terhadap energi. Kita butuh energi -salah satunya listrik, untuk menerangi ruangan dengan lampu, untuk menyejukkan ruangan dengan AC, untuk mengawetkan makanan dengan menggunakan kulkas, dan untuk mengisi ulang baterai telepon pintar sekedar untuk berkomunikasi dan hiburan. 

Tapi mari kita pikirkan kembali, apakah yang sebenarnya kita butuhkan? Energi?

Saya anggap kita sepakat! Bahwa sebenarnya YANG KITA BUTUHKAN bukanlah energi, tapi produk turunan dari HASIL KONSUMSI ENERGI. Menurut hemat saya, disinilah terjadi ketidak sesuaian antara permintaan dengan penawaran. Bagi konsumen rumah tangga, membeli listrik tidak memberi manfaat yang optimal. Begitu juga memiliki AC, Lampu hemat energi dan kulkas, belum tentu memberi keuntungan yang terbaik bagi rumah tangga. Kok Bisa?!

Contohnya, kita bayar listrik setiap bulan. Kita juga sudah membeli AC untuk menyejukkan ruangan. Tapi bahkan saat kita sudah membayar kelengkapan (listrik dan AC) untuk mendapatkan kenyamanan, BELUM TENTU - jika tidak bisa dibilang SERINGKALI - kita mendapatkan kenyamanan yang diinginkan. Entah karena suhu ruangan menjadi terlalu dingin atau kurang dingin. Atau karena udara dalam ruangan ber AC menjadi kering (tidak baik untuk kesehatan), kesulitan mengatur distribusi udara dingin dalam ruangan, dan kesulitan lainnya. 

Bukan hanya AC, tapi juga lampu. Kita memilih lampu dengan mengira-ngira spesifikasi yang cocok dengan kebutuhan kita. Hasilnya? Kadang terlalu terang, atau terlalu redup. Tidak cocok untuk membaca, cahaya yang terlalu kuat untuk lampu kamar, dan ketidak sesuaian lainnya. 

Tapi itu semua kan wajar? Wajar karena sudah jadi kebiasaan. 

Mau bagaimana lagi. Adanya seperti ini.. 

Faktanya, konsumsi semacam ini SANGAT TIDAK EFISIEN, baik bagi konsumen, industri sebagai produsen alat elektronik, perusahaan listrik dan LINGKUNGAN. Namun, khusus pada tulisan  kali ini, saya hanya akan membahas kerugian bagi konsumen rumah tangga.

Kerugian bagi Konsumen Rumah Tangga

Dalam hal konsumsi listrik, benarkah kita butuh AC, Lampu, Kulkas dan Listrik? Apakah tujuan memasang AC di rumah untuk dijadikan hiasan dinding yang mendukung estetika ruangan? Apakah kita membeli kulkas dengan spesifikasi tertentu untuk dijadikan koleksi yang akan menambah kebahagiaan hidup kita? Mungkin ada orang yang seperti itu. Tapi saya anggap pembaca adalah konsumen kebanyakan yang mirip dengan penulis. Beli AC dan Kulkas dengan tujuan untuk merasakan hasil dari kerja alat2 tersebut. 

Maka, kerugian yang paling jelas terlihat adalah kita seringkali tidak mendapatkan hasil seperti yang kita inginkan. Beli AC, Kulkas dan bayar listrik itu tidak murah. Sayangnya, walau kualitas produk yang kita beli sudah paling baik, belum tentu kita bisa mendapatkan hasil terbaik. Karena kita tidak bisa menggunakannya dengan baik. Ketidak tahuan ini, selain memberikan hasil yang tidak optimal, bahkan bisa menyebabkan mesin jadi tidak awet, atau bahkan boros energi, lalu tagihan listrik meningkat tajam. Benar atau betul? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun