Setelah melihat acara di TV ONE yang menayangkan klarifikasi Chandra M. Hamzah terhadap segala tuduhan Nazaruddin dengan ini saya memohon maaf karena selama ini telah berprasangka buruk.
Saya belum tahu kebenarannya tetapi secara pribadi saya menilai bahwa saya dapat menerima klarifikasi dia daripada semua omongan Nazaruddin.
Logika saya bisa menerima semua pernyataan klarifikasi Anda.
Beberapa di antaranya yang bisa saya tangkap adalah:
1. Pertemuan pertama dengan Nazaruddin adalah tidak atas sepengetahuan dia. Dia bermaksud bertemu Saan Mustofa dan ternyata Nazaruddin sudah ada di situ.
2. Semua pertemuan dengan Nazaruddin, Saan Mustofa, Benny K. Harman dan Anas Urbaningrum dilakukan sebelum mereka masuk Partai Demokrat dan belum menjadi anggota DPR. Jadi sebagai manusia Chandra M. Hamzah mengaku bahwa waktu itu dia tidak bisa memprediksi kalau mereka nantinya akan menjadi orang penting di Partai Demokrat dan anggota DPR.
3. Tidak adanya bukti berupa rekaman CCTV seperti yang dijanjikan Nazaruddin. Soal hilangnya barang bukti yang ada berupa CD dan flashdisk saya tidak percaya sama sekali. Sulit dipercaya bahwa seseorang hanya menyimpan data yang begitu penting hanya dalam satu tempat saja. Kalau memang ada dan bermaksud menggunakan pasti sudah disimpan di berbagai media. Kalau data itu dinyatakan tidak ada kopinya saya menganggap ini sebuah omong kosong. Kalau dia mengenal skype berarti seharusnya dia mengenal Ziddu dan Rapid share.
Saya tidak tahu siapa yang benar dan siapa yang salah. Saya hanya bisa menyatakan bahwa logika saya lebih bisa menerima penjelasan dari Chandra M. Hamzah.
Untuk Sujiwo Tejo.
Anda seorang lulusan ITB. Tentunya Anda seseorang yang sangat pandai. Tetapi pernyataan bahwa waktu pertemuan terjadi Chandra M. Hamzah seharusnya sudah bisa memprediksi bahwa Anas Urbaningrum bakal jadi Ketua Umum Partai Demokrat dan tiga orang lainnya bakal jadi anggota DPR dengan menggunakan perhitungan matematika tertentu menurut saya benar-benar konyol dan kekanak-kanakan.
Itu hanyalah sikap emosional Anda karena Chandra M. Hamzah tidak mau duduk bareng di acara itu.