Mohon tunggu...
Widayat Wsb
Widayat Wsb Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Punya keahlian khusus memilih pete diantara tumpukan sambel goreng kentang.\r\nMampu menghabiskan beberapa macam lauk tanpa menggunakan nasi ataupun minuman.\r\nBlog: http://wonosobokemekelen.blogspot.com/\r\n

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Colibri, Si Penghisap Darah

13 Oktober 2011   06:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:01 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_135506" align="aligncenter" width="403" caption="Kolibriku"][/caption] . Waktu aku kecil dulu … Di belakang rumahku ada lereng yang ditumbuhi pohon kembang sepatu … Di lereng itu … Setiap hari datang burung penghisap madu … Dia selalu datang untuk menghisap madu … Berpindah dari satu bunga ke bunga lain … Menghisap madu secukupnya … Menyebarkan serbuk sari yang berguna … Lalu pulang ke sarangnya … Kolibri … Si Penghisap Madu adalah burung kesayanganku … Tapi kenapa kini perilakumu berubah … Pola makanmu begitu rakus … Bukan lagi madu yang kau hisap … Tetapi darah … Darah dari jutaan rakyat … Darah yang masing-masing membawa penyakit yang berbeda … Yang akan menular kepadamu … Sekarang kamu rasakan sendiri … Penyakit darah tinggi, jantungan dan stress rakyat akibat darahnya kau hisap tanpa keridhoan menular kepadamu … Itu baru awalnya saja … Tunggulah penyakit-penyakit rakyat yang lain yang akan berbondong-bondong menularimu … Panu, kadas, kurap, koreng, gondongen, beleken dan penyakit-penyakit marginal lain yang biasa menghampiri kami … Burung kolibriku … Kini kamu telah berubah layaknya lintah … Menghisap sekenyang-kenyangnya tanpa meninggalkan manfaat … Dulu kau sebarkan serbuk sari … Kini kau sebarkan keresahan …

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun