Tidak ingatkah Anda bagaimana Kongres Partai Demokrat berlangsung ?
Siapa yang paling didukung istana dan para petinggi Partai Demokrat? Jawabannya adalah Andi Malarangeng
Lalu siapakah yang berusaha dihambat? Jawabannya adalah Anas Urbaningrum.
Jadi sampai voting berlangsungpun publik masih mengira bahwa yang bakal jadi Ketua Umum Partai Demokrat adalah Andi Malarangeng.
Lalu tahukah Anda kenapa Chandra M. Hamzah tidak mau duduk bareng dengan Anda, Effendy Gazali dan Ridwan Saidi? Itu karena sekarang Chandra M. Hamzah sudah menguasai ilmu matematika seperti yang Anda omongkan. Jadi dia sudah bisa memprediksi bahwa 3 tahun lagi Anda akan jadi ketua umum Partai Demokrat, Effendi Gazali akan menjadi Bendaharawan Umum dan Ridwan Saidi akan menjadi anggota komisi III DPR.
Makanya Chandra M. Hamzah takut 3 tahun lagi akan kena kasus yang sama dengan kasus yang menimpa dia saat ini.
Kalian bertiga tidak usah emosional dan kekanak-kanakan. Hanya karena tidak diajak duduk bareng padahal mungkin Chandra M. Hamzah punya alasan yang kuat untuk melakukannya, lalu ngambek.
Kalau begitu apa bedanya kalian dengan anggota Badan Anggaran DPR yang sering kalian kecam itu ?
Makanya kalau niat membela KPK harus ikhlas dan jangan merasa jadi orang penting yang untuk membela sesuatu harus ada balasannya. Sekali lagi kalo begitu apa bedanya kalian dengan para politisi ?
Di akhir tulisan ini sekali lagi saya mohon maaf atas kesalahan saya berupa prasangka buruk yang telah saya alamatkan kepada Chandra M. Hamzah.
Tetapi saya tetap menyarankan agar Chandra M. Hamzah mundur dari KPK sebelum masa jabatan usai. Bukan untuk menunjukkan rasa bersalah, tetapi lebih untuk membuktikan ucapan Anda bahwa tujuan utama dia bekerja di KPK adalah pengabdian demi pemberantasan korupsi di Indonesia. Bukan karena silau oleh jabatan. Ini lebih baik buat reputasi Anda. Rakyat Indonesia akan mengenang Anda sebagai orang gentleman.