Mohon tunggu...
Wida Riski
Wida Riski Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa program studi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Univesitas Indonesia

Budaya K3 Budaya Kita

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kamu Kaum Rebahan? Waspada Dampak dari Sedentary Lifestyle!

20 Desember 2024   01:20 Diperbarui: 20 Desember 2024   03:01 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Apa Dampak dari Sedentary Lifestyle?

1. Depresi

Orang yang menjalani sedentary lifestyle, seperti menonton tv, banyak duduk, dan rebahan dapat berisiko mengalami masalah kesehatan mental, termasuk depresi. Salah satu alasannya adalah karena mereka cenderung menghindari interaksi sosial dan minim komunikasi dengan orang sekitar yang penting untuk kesejahteraan emosional. Selain itu, sedentary lifestyle juga dapat mengurangi waktu yang digunakan untuk berolahraga, padahal olahraga dapat membantu meningkatkan produksi hormon “bahagia” yaitu endorphin yang dapat meningkatkan mood.

2. Obesitas

Obesitas merupakan salah satu dampak utama dari sedentary lifestyle. Aktivitas fisik yang minim menyebabkan pengeluaran energi menjadi sangat rendah, sehingga asupan kalori yang tidak terpakai akan disimpan tubuh sebagai lemak. Berdasarkan penelitian, remaja yang menghabiskan lebih dari 5 jam per hari dengan sedentary lifestyle, seperti menonton TV atau bermain ponsel, memiliki risiko 2,9 kali lebih besar untuk mengalami obesitas dibandingkan mereka yang lebih aktif. Hal ini diperburuk oleh penurunan metabolisme basal akibat kurangnya gerak, yang semakin mempercepat penumpukan lemak dalam tubuh (Mandriyarini, et al., 2017).

3. Meningkatkan Risiko Penyakit Tidak Menular (Non-Communicable Diseases/NCDs)

Sedentary lifestyle telah dikaitkan dengan berbagai penyakit tidak menular (Non-Communicable Diseases/NCDs). Penelitian menunjukkan bahwa individu yang menghabiskan lebih dari 6 jam sehari untuk aktivitas sedentari berisiko lebih tinggi terkena 12 jenis NCD, termasuk penyakit jantung iskemik, diabetes, Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), penyakit hati kronis, dan gangguan tidur (Cao, et al., 2022). 

4. Dampak Negatif Lainnya pada Tubuh

Sedentary lifestyle tidak hanya membuat tubuh kurang aktif, tetapi juga menurunkan laju metabolisme, memperburuk sirkulasi darah, dan menyebabkan lonjakan kadar gula darah. Kondisi ini menjadi pemicu utama berbagai penyakit kronis yang dapat mengurangi kualitas hidup seseorang secara signifikan. Selain itu, dampak jangka panjang dari gaya hidup ini dapat memengaruhi organ tubuh secara keseluruhan, mulai dari kerusakan pembuluh darah hingga penumpukan lemak di hati. Untuk itu, penting bagi kita untuk mengurangi sedentary lifestyle dengan lebih sering bergerak, berjalan, atau melakukan olahraga ringan agar tubuh tetap sehat dan terhindar dari risiko penyakit.

Mengatasi Sedentary Lifestyle

Sedentary lifestyle dapat memberi dampak negatif bagi kesehatan. Untuk mengatasinya, berikut adalah beberapa rekomendasi yang dapat diterapkan oleh orang dewasa guna mengurangi gaya hidup minim gerak:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun