Mohon tunggu...
Wida Reza Hardiyanti
Wida Reza Hardiyanti Mohon Tunggu... Ilmuwan - Peneliti dan konsultan

Berkarir sebagai peneliti ekonomi, hukum, dan sosial. Saat ini aktif sebagai konsultan dalam beberapa proyek penelitian dan pembangunan ekonomi. Hobi menulis, membaca, menonton film, dan bercengkrama bersama keluarga.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Tidak Ada Anak yang Nakal, Hanya Ada Orangtua yang Gagal

6 Agustus 2023   08:06 Diperbarui: 6 Agustus 2023   08:08 678
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perilaku anak sering menjadi sorotan masyarakat, terutama saat anak menunjukkan sikap yang dianggap "nakal." Namun, dalam kajian mendalam, dapat ditemukan bahwa tidak ada anak yang benar-benar nakal, melainkan bagaimana peran orangtua dalam mendidik anak yang mempengaruhi perilaku mereka. 

Artikel ini akan membahas betapa pentingnya peran orangtua dalam pendidikan anak, mengidentifikasi beberapa kesalahan umum yang dapat menyebabkan orangtua "gagal," dan memberikan panduan untuk menjadi orangtua yang lebih efektif dalam mendidik anak-anak dengan penuh kasih sayang dan kebijaksanaan.


1. Mengenali Peran Orangtua dalam Mendidik Anak
Peran orangtua dalam membentuk karakter dan perilaku anak sangatlah penting. Anak-anak belajar dari contoh dan pengalaman yang mereka alami dalam lingkungan keluarga. Orangtua berperan sebagai pendidik utama dalam kehidupan anak, dan hubungan yang baik dengan orangtua dapat membantu anak merasa aman, dicintai, dan didukung dalam perkembangan mereka.

2. Kesalahan Orangtua dalam Mendidik Anak
Terkadang, orangtua dapat membuat kesalahan dalam mendidik anak mereka, seperti:

a. Kurangnya Keterlibatan: Orangtua yang terlalu sibuk dengan pekerjaan atau aktivitas lain sering kali kehilangan waktu berkualitas bersama anak. Keterlibatan yang minim ini dapat mengarah pada kurangnya pemahaman terhadap perasaan dan kebutuhan anak.

b. Tidak Memberikan Batasan: Orangtua yang terlalu permisif cenderung tidak menetapkan batasan yang jelas bagi anak. Akibatnya, anak mungkin kebingungan tentang ekspektasi dan aturan yang harus diikuti.

c. Terlalu Otoriter: Di sisi lain, orangtua yang terlalu otoriter cenderung mengontrol setiap aspek kehidupan anak, tanpa memberikan kesempatan bagi anak untuk mengembangkan otonomi dan tanggung jawab.

d. Mengandalkan Sekolah: Beberapa orangtua mungkin mengandalkan sekolah sepenuhnya untuk mendidik anak tanpa memberikan kontribusi aktif di rumah. Padahal, peran orangtua tidak dapat digantikan oleh sekolah.

3. Pentingnya Membangun Hubungan Emosional dengan Anak
Membangun hubungan emosional yang kuat dengan anak adalah kunci dalam mendidik mereka secara efektif. Mendengarkan dengan penuh perhatian, memberikan dukungan emosional, dan menghabiskan waktu bersama-sama adalah cara untuk membina ikatan yang erat antara orangtua dan anak.

4. Golden Time dengan Anak
Waktu yang dihabiskan bersama anak adalah saat-saat berharga yang sering disebut "golden time." Golden time mencakup momen bermain, belajar, berbicara, dan berbagi bersama anak. Mengalokasikan waktu berkualitas seperti ini akan memperkuat ikatan orangtua dan anak, serta membantu orangtua memahami kebutuhan dan minat anak dengan lebih baik.

5. Pentingnya Mengenali Kepribadian Anak
Setiap anak adalah individu yang unik dengan kepribadian dan kebutuhan yang berbeda-beda. Mengenali dan memahami kepribadian anak adalah langkah penting dalam mendidik mereka dengan tepat. Menggunakan pendekatan yang sesuai dengan karakter anak akan membantu membangun hubungan yang harmonis dan menghindari konflik yang tidak perlu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun