Mohon tunggu...
Wida Reza Hardiyanti
Wida Reza Hardiyanti Mohon Tunggu... Ilmuwan - Peneliti dan konsultan

Berkarir sebagai peneliti ekonomi, hukum, dan sosial. Saat ini aktif sebagai konsultan dalam beberapa proyek penelitian dan pembangunan ekonomi. Hobi menulis, membaca, menonton film, dan bercengkrama bersama keluarga.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Toxic Parents, Waspadai Trauma Anak Karena Orangtua

2 Agustus 2023   02:17 Diperbarui: 2 Agustus 2023   02:23 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Trauma yang dialami anak-anak sering kali menjadi beban berat yang berpengaruh pada perkembangan mereka di masa dewasa. Tidak jarang, trauma terbesar yang dialami anak justru berasal dari orangtua mereka sendiri.

Banyak faktor yang dapat menyebabkan trauma ini, mulai dari pola asuh yang tidak sehat, hingga lingkungan keluarga yang tidak stabil. Artikel ini akan mengulas beberapa alasan mengapa trauma terbesar anak sering berasal dari orangtua dan bagaimana dampaknya pada masa depan mereka.


1. Pola Asuh yang Tidak Sehat
Salah satu faktor utama yang menyebabkan trauma pada anak adalah pola asuh yang tidak sehat. Orangtua yang mempraktikkan pola asuh otoriter, otoritatif, atau bahkan otoriter-rendah hati bisa meningkatkan risiko trauma pada anak. Pola asuh yang otoriter cenderung memberikan tekanan berlebihan dan kontrol yang ketat, sementara pola asuh otoritatif mungkin kurang memberikan dukungan emosional.

2. Ketidakmampuan Orangtua dalam Menghadapi Emosi
Orangtua yang tidak mampu menghadapi dan mengelola emosi mereka sendiri dapat menyebabkan situasi yang tidak sehat bagi anak. Perilaku orangtua yang eksplosif atau sering marah dapat menciptakan lingkungan yang tidak stabil dan menimbulkan trauma pada anak.

3. Konflik dan Perceraian
Perceraian atau konflik yang sering terjadi di antara orangtua dapat sangat mengganggu kestabilan emosional anak. Mereka seringkali merasa tertekan di tengah-tengah konflik orangtua mereka dan merasa bertanggung jawab atas masalah tersebut. Ketidakpastian tentang masa depan dan kehilangan rasa aman dapat menyebabkan trauma yang mendalam.

4. Pengabaian dan Penelantaran
Pengabaian atau penelantaran dari orangtua juga bisa menjadi sumber trauma pada anak. Kehilangan perhatian dan kasih sayang dari orangtua bisa meninggalkan luka emosional yang mengganggu perkembangan mereka di masa depan.

5. Kekerasan dalam Rumah Tangga
Kekerasan dalam rumah tangga, baik itu fisik maupun verbal, adalah bentuk trauma yang sangat merugikan anak. Melihat atau mengalami kekerasan di rumah dapat menyebabkan ketakutan, perasaan tidak aman, dan gangguan emosional yang serius.

6. Pengalaman Negatif dari Masa Kecil
Pengalaman negatif dari masa kecil, seperti kehilangan orangtua atau trauma fisik lainnya, juga bisa menyebabkan dampak jangka panjang pada perkembangan anak. Pengalaman-pengalaman ini sering kali menjadi beban yang berat di kemudian hari.

Dampak pada Masa Depan Anak:
Trauma yang dialami anak dari orangtua dapat memiliki dampak serius pada masa depan mereka. Beberapa dampak yang mungkin timbul antara lain:

1. Gangguan Emosional: Anak mungkin mengalami gangguan emosional seperti depresi, kecemasan, atau masalah perilaku.

2. Gangguan Hubungan: Trauma dari orangtua dapat mempengaruhi kemampuan anak untuk membentuk hubungan yang sehat dan erat dengan orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun