Mohon tunggu...
Widaniaty OctavianiNR
Widaniaty OctavianiNR Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswi

Namaku Widaniaty Octaviani Nur Ramadanty, tapi biasanya aku dipanggil Wida. Aku lahir pada 26 Oktober 2004 di Garut. Menulis adalah cara bagiku untuk mengekspresikan perasaan, terutama tentang kesedihan, dan romansa. Aku suka menggambarkan emosi yang mendalam dalam karyaku, seperti di novel, cerpe, puisi. Selain menulis, aku juga suka membaca, memasak, dan merawat hewan.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Membangun Kepercayaan Diri di Era Media Sosial: Tantangan dan Cara Mengatasinya

20 September 2024   20:47 Diperbarui: 20 September 2024   20:49 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

 

Di era digital ini, media sosial sudah menjadi bagian besar dalam kehidupan sehari-hari, terutama bagi remaja. Hampir setiap hari, kita menggulir layar ponsel, melihat postingan tentang hidup orang lain yang terlihat sempurna. Namun, di balik foto-foto yang estetik dan cerita-cerita yang tampaknya indah, ada sebuah fenomena yang sering diabaikan: menurunnya kepercayaan diri.

Kenapa Kepercayaan Diri Jadi Masalah?

Kita hidup di zaman di mana setiap orang bisa menjadi "versi terbaik" dari diri mereka di media sosial. Ada tekanan terselubung untuk selalu tampil sempurna memiliki tubuh ideal, kehidupan glamor, dan selalu bahagia. Banyak remaja yang kemudian merasa dirinya kurang, tidak cukup menarik, atau tidak sebanding dengan apa yang mereka lihat di Instagram, TikTok, atau platform lainnya.

Penelitian menunjukkan bahwa terlalu banyak menghabiskan waktu di media sosial bisa memicu perasaan tidak percaya diri, kecemasan, bahkan depresi. Pasalnya, media sosial menciptakan standar yang tidak realistis, yang membuat kita merasa seolah-olah harus selalu mengikuti tren, punya barang-barang mewah, atau memiliki penampilan yang sempurna.

Tantangan Remaja di Tengah Tekanan Digital

Tekanan untuk "selalu sempurna" ini kerap kali memengaruhi kesehatan mental remaja. Hal-hal sederhana seperti foto yang tidak mendapat cukup "like", komentar yang kurang menyenangkan, atau merasa tidak sepopuler orang lain bisa menyebabkan rasa tidak aman. Tidak jarang, hal ini mengarah pada kebiasaan membandingkan diri sendiri dengan orang lain.

Namun, membandingkan diri kita dengan orang lain di media sosial sebenarnya sangat tidak adil. Sebab, yang kita lihat hanyalah bagian kecil dari hidup seseorang yang sudah diatur sedemikian rupa untuk terlihat sempurna. Di balik layar, mungkin mereka menghadapi tantangan yang sama atau bahkan lebih besar.

Cara Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri

  1. Jaga Perspektif
    Media sosial bukanlah cermin dari kenyataan sepenuhnya. Sadarilah bahwa setiap orang memiliki perjalanan hidup yang berbeda, dan apa yang mereka bagikan hanyalah "highlights". Jangan biarkan diri terjebak dalam pemikiran bahwa hidup seseorang lebih baik hanya berdasarkan postingan yang mereka unggah.

  2. Kurangi Waktu di Media Sosial
    Cobalah untuk membatasi waktu yang dihabiskan untuk melihat feed orang lain. Ini bukan berarti harus berhenti menggunakan media sosial sepenuhnya, tetapi kurangi intensitasnya agar kamu tidak terpengaruh oleh konten yang merusak perasaan percaya diri.

  3. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
    Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun