Mohon tunggu...
Widadi Muslim
Widadi Muslim Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru yang energik, atraktif dan murah senyum. Motivator dan penulis buku kependidikan. Juara kedua kompetisi edukasi Anlene Hidup Penuh Makna. Saat ini mengampu mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 164 Jakarta Selatan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Literasi Matematika

3 Februari 2023   09:33 Diperbarui: 3 Februari 2023   09:36 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pak Muchtarudin memandu pembiasaaan literasi. (Foto: Dokumentasi sekolah)

Pagi menjelang. Beberapa peserta didik berdiri memegang kertas HVS warna putih bertuliskan informasi warna hitam. Di depannya ratusan peserta didik duduk manis beralaskan karpet dengan membawa alat tulis. Mayoritas dari mereka berseragam putih biru tetapi ada juga yang berseragam olah raga karena pada jam pertama mereka akan berolahraga.

Dari atas panggung, Pak Muchtarudin memanggil beberapa anak yang memegang kertas tersebut kemudian menjelaskannya kepada peserta didik yang duduk di depannya. Kertas-kertas yang dibawa anak-anak tadi bertuliskan sebagai berikut: Diskon heboh Lazada, baju 15%, celana 20%. Diskon heboh Tokopedia, baju 25%, celana 10%. Diskon heboh Shofee, baju 20%, celana 15%. Diskon heboh Bukalapak, baju 10%, celana 25%. Demikian Pak Muchtarudin memandu pembiasaan literasi dan numerasi pagi itu.

Jonatan bertanya, "Arti sebenarnya dari diskon itu apa sih Pak?" Pak Muchtar menjawab, "Menurut KBBI, diskon adalah potongan harga. Dalam kamus Cambridge, diskon artinya pengurangan harga dari harga biasa. Diskon juga berarti pengurangan harga produk atau layanan dari harga biasa."

Ratusan peserta didik yang duduk rapi tadi seketika bersorak sorai apalagi yang duduk nya tepat di bawah tiang bendera. Sedangkan beberapa anak yang memakai seragam olah raga ada yang belum mudeng. Bu Kiki segera menghampiri dan menjelaskan sesuatu kepada mereka. Sementara itu para guru berada di segala penjuru memantau aktivitas peserta didik.

Pak Muchtarudin yang masih berdiri gagah di atas panggung permanen memberikan pengantar pembiasaan literasi matematika di pagi yang cerah itu kemudian memberikan beberapa ilustrasi manfaat menghitung atau matematika dalam kehidupan sehari-hari.

Pak Muchtar adalah satu dari beberapa guru yang mengampu mata pelajaran matematika di SMPN 164 Jakarta Selatan. Pak Uus yang paling senior kemudian Bu Kiki yang masih muda belia. Mereka bersinergi menyukseskan literasi dan numerasi pagi itu.

 Pak Muchtar membacakan soal,”Anggi membawa uang Rp 200.000 ia akan membeli baju dan celana ke salah satu toko yang menurutnya paling murah. Toko manakah yang paling murah?”

Peserta didik yang memegang kertas mengangkat kertas sebatas dada. Sementara itu ratusan anak yang duduk di bawah berpikir keras. Satu anak naik ke atas panggung dan menjawab, tetapi sayang jawabannya kurang tepat.  Satu anak lagi naik ke atas panggung dan menjawab, kali ini jawabannya anak itu benar. Semua yang hadir bertepuk tangan. Reward pun diberikan. Bunga bugenvil merah bergoyang-goyang ikut senang mengikuti literasi pagi itu.

Beberapa anak kelas 7 bertanya, "Pak, sebenarnya apa sih literasi itu?"

Pak Muchtar menjawab, "Literasi adalah kemampuan bernalar menggunakan bahasa.  Literasi tidak hanya kemampuan membaca namun juga kemampuan memahami dan menganalisis konsep dibalik tulisan. Sedangkan numerasi merupakan kemampuan menganalisis dengan menggunakan angka-angka.

Setidaknya terdapat enam jenis literasi yang sudah akrab di telinga peserta didik yaitu literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi finansial, literasi digital,  literasi budaya dan kewargaan. Literasi memiliki tiga ciri yaitu responding, revising dan reflecting. Responding artinya menjawab, menanggapi. Revising maknanya memperbaiki. Reflecting berarti memberikan gambaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun