pula. Misalnya membungkukkan badan, selametan, lompat batu nias, cingcowong, ulap doyo, awig-awig, dll.
Dengan demikian maka kearifan lokal adalah pengetahuan yang dikembangkan oleh para leluhur dalam mensiasati lingkungan hidup mereka, menjadikan pengetahuan itu sebagai bagian dari budaya kemudian memperkenalkan dan meneruskannya dari generasi ke generasi.
Proyek 3 dengan tema kearifan lokal ini merupakan bagian dari Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Proyek ini bermaksud memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk “mengalami pengetahuan” sebagai proses penguatan karakter sekaligus kesempatan untuk belajar dari lingkungan sekitarnya.
Para wali kelas dan guru yang mengajar di kelas 7 berharap proyek 3 dengan tema kearifan lokal ini mendapatkan dukungan dari para orang tua peserta didik sehingga dapat berjalan lancar dan memberikan pembelajaran bermakna kepada peserta didik..
Tanpa dukungan pimpinan sekolah dan orang tua peserta didik niscaya kegiatan proyek ini tidak mendapatkan hasil yang maksimal. Maka dalam hal ini kesabaran, kerjasama dan kerja keras semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini sangat dibutuhkan apalagi menghadapi jumlah peserta didik yang cukup banyak. Para guru yang mengajar di kelas 7A-7H pun yakin bahwa setelah kesulitan akan datang kemudahan.
Alam nasyoh laka shodrok
Wa wadho’naa ‘angka wizrok
Alladziii angqodho zhohrok
Wa rofa’naa laka dzikrok
Fa inna ma’al ‘usri yusroo
Inna ma’al-usri yusroo