Mohon tunggu...
Widadi Muslim
Widadi Muslim Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru yang energik, atraktif dan murah senyum. Motivator dan penulis buku kependidikan. Juara kedua kompetisi edukasi Anlene Hidup Penuh Makna. Saat ini mengampu mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 164 Jakarta Selatan.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Pelatihan Guru: Sebuah Kenangan

24 Desember 2022   13:38 Diperbarui: 24 Desember 2022   13:44 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Kiriman panitia pelatihan guru.

(kedua telapak tangan dipertemukan di depan wajah)

salam-salaman (semua peserta saling bersalaman)

Foto: Kiriman panitia pelatihan guru.
Foto: Kiriman panitia pelatihan guru.

Satu, dua kali mereka melakukan permainan ini masih terlihat canggung, belum serasi antara ucapan dan gerakan. Saya meminta agar semua peserta pelatihan menguasai dulu permainan ini dan setelah pelatihan harus dipraktikkan di sekolah tempat bertugas karena suatu saat saya dan perwakilan dari P.T. Unilever akan mengunjungi setiap sekolah.

Saya bersyukur karena pada akhirnya para peserta dapat melakukan permainan ini dengan baik. Bahkan dr. Leo, Ibu Uty Samudra, dan panitia dari Intermetrik yang selama ini mendampingi penulis baik ketika di Jakarta, Yogyakarta, Bandung, maupun Surabaya ikut bergabung dengan peserta melakukan hal yang sama. Hal ini tentu saja membangkitkan semangat peserta pelatihan.

Menyaksikan semua peserta antusias, tumpukan doorprize yang sedianya baru akan dikeluarkan setelah jam 13.00 WIB pun beberapa bungkus diambil dan diberikan kepada peserta yang paling pas dan luwes gerakannya.

Setelah istirahat selama 15 menit pelatihan dilanjutkan dan suasana sudah sangat berbeda mereka sudah saling kenal, akrab dan tidak kaku.

Selanjutnya saya meminta agar peserta membentuk kelompok sesuai dengan rumpun pelajaran yang diampunya. Panitia membagikan alat-alat tulis yang akan digunakan untuk berdiskusi. Kemudian mereka berdiskusi sesuai dengan tugas yang saya berikan. Peserta pelatihan mengambil posisi yang nyaman bahkan ada beberapa kelompok yang mengerjakan tugasnya tidak di meja diskusi tetapi memilih “ngglengsor” (duduk di bawah) beralaskan karpet merah tebal.

Foto: Kiriman panitia pelatihan guru
Foto: Kiriman panitia pelatihan guru

Diskusi berlangsung selama 40 menit dilanjutkan dengan praktik mengajar sesuai dengan materi yang baru saja didiskusikan tiap kelompok. Sesekali saya memberikan masukan agar dalam penyampaian di kelas bersama murid-muridnya memberikan kesempatan kepada murid-murid lebih aktif bukan hanya gurunya yang aktif.

Pukul 16.00 WIB pelatihan pada hari itu berakhir. Keesokan harinya akan berdatangan peserta lain dengan jumlah yang sama. Semua peserta pelatihan senang karena mendapatkan tambahan ilmu, poster-poster pendukung pembelajaran, dan goody bag. Ba'da shalat Isya' dr. Leo dan Ibu Uty Samudra menyarankan agar saya mengunjungi orang tua. Saya setuju kemudian mengajak team berkunjung ke rumah orang tua di Pundong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun