Ojol melaju dengan kecepatan sedang. Berbagai jalan dilalui. Sepanjang jalan kami terus mengobrol berbagi pengalaman. Menjadi driver ojol banyak suka dukanya, menjadi guru juga demikian.
Mengenang pelatihan guru yang diselenggarakan PB PGRI dikala itu menumbuhkan semangat belajar yang menggebu-gebu. Ruangan sudah penuh tetapi peserta terus berdatangan. Hadir sebagai pembicara Prof. Masatsugu Murase (Japan), Ibu Rie Takahashi dari PICO (Thailand), Prof. Richardus Eko Indrajit dari Pradita Institut (Indonesia) dan Dr. Eri Sarimanah, M.Pd. dari Universias Pakuan (Indonesia).
Materi-materi yang disampaikan oleh pembicara anara lain: Enhancing Quality of Education through LSLC by Optimizing the Potential Student Diversity, Cyber Pedagogy in Action, dll.
Pelatihan berlangsung seru hingga sesi tanya jawab. Pada kesempaan tersebut penulis memberikan kenang-kenangan kepada para pembicara. Walaupun terkendala bahasa penulis dapat bercengkerama dengan para pembicara lantaran buku tersebut. Buku sangat sederhana yang penulis susun setiap selesai mengajar. Para pembicara sangat senang meskipun pada awalnya penulis ragu untuk memberikannya.
“Terimakasih pak Bukunya.”
“Iya Pak sama-sama, terimakasih juga ilmunya.”
“Kapan Bapak menulis buku ini?”
“Selesai mengajar sekitar pukul 14.00-15.00 WIB.”
“Sudah dipraktikkan di sekolah Bapak?”
“Sudah Pak, di dalam ada foto-fotonya, lengkap.”