Dua kelas yaitu kelas 7 G dan H bergabung menjadi satu. Setiap kelas terdiri dari kelompok-kelompok kecil.
Mereka berkumpul di Aula SMPN 164 Jakarta Selatan. Masing-masing kelompok membawa resin, katalis, hiasan, dan cetakan, Bu Nenden dan Bu Dessy mendampingi kegiatan tersebut. Beberapa orang tua murid juga tampak menemani.
“Selamat pagi anak-anak.”
“Selamat pagi Pak.”
“Kelompok berapa ini?’
“Kelompok 5 Pak”
“Sedang membuat apa?”
“Membuat gantungan kunci Pak.”
“Wow, boleh tuh. Pak guru buatin satu ya.”
“Iya Pak, dengan senang hati. Stok kami banyak Pak.”
“Bagaimana sih cara membuatnya?”
“Pertama, siapkan cetakan dan manik-manik. Kedua, masukkan manik-manik kedalam cetakan. Ketiga,tuangkan resin dan katalis sambil diaduk tetapi jangan terlalu lama. Keempat, diamkan sekitar 20 menit. Sudah jadi Pak.”
“Wah, mudah sekali ya?”
“Iya Pak.”
“O, iya, mengapa ketika resin dan katalis diaduk tidak boleh lama-lama?’
“Kata Bu Guru, nanti keburu kering, mengeras Pak.”
“Oh gitu ya, terima kasih anak-anak selamat bekerja.”
“Terimaksih Pak Guru.”
“Bu Dessy, apa tujuan dari kegiatan ini?”
“Melatih jiwa wira usaha, menumbuhkan gotong-royong, membangun empati dan melatih sikap kreatif.”
“Wah sesuai dengan kurikulum merdeka ya?”
“Iya, begitulah Pak.”
“Terimakasih Bu Dessy.”
Sumber video: Channel Cara Belajar
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H