“Selamat pagi anak-anak.”
“Selamat pagi Pak Guru.”
“Hari ini kita akan melanjutkan pelajaran minggu lalu, tentang puisi. Sebelum membuat puisi mari kita berjalan-jalan di halaman sekolah. Semoga dengan begitu kalian bisa mendapatkan ide.”
“Baik Pak Guru.”
“Anak-anak kelas 8B SMPN 164 itu menuruni tangga dari lantai 3 menuju halaman sekolah. Sekarang saatnya kalian membentuk kelompok. Setiap kelompk terdiri dari 6 anak. Dengan demikian berarti akan ada 6 kelompok. Kelompok 1, mengamati kebun sekolah bagian Utara. Kelompok 2, mengamati kebun sekolah bagian Selatan. Kelompok 3, kebun bagian Barat. Kelompok 4, kebun bagian Timur. Kelompok 5, sisi kanan lapangan basket. Dan kelompok 6, sisi kiri lapangan basket. Apakah kalian paham?”
”Paham Pak.”
“Hanya 20 menit waktu untuk kalian. Selanjutnya kembali ke kelas dengan membawa puisi hasil kerja kelompok. Tiap kelompok cukup satu judul puisi.”
Anak-anak pun membentuk kelompok, kemudian menjalankan tugas sebagaimana yang telah disampaikan oleh Pak Guru Jono. Dua puluh menit waktu telah berlalu. Anak-anak berada di ruang kelas 8 B yang terletak di lantai 3 ruang nomor 2 dari ujung Timur. Satu demi satu kelompok membacakan puisi hasil kerja kelompoknya. Pak Guru Jono menyimak, memfoto dan memvideokan kegiatan tersebut. Ada satu judul puisi yang menarik perhatian Pak Guru Jono.
“Kelompok siapa yang membuat puisi berjudul Bugenvil Putih Bersedih?”
“Kelompok 3 Pak, kelompoknya Ros.”