Mohon tunggu...
Widadi Muslim
Widadi Muslim Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru yang energik, atraktif dan murah senyum. Motivator dan penulis buku kependidikan. Juara kedua kompetisi edukasi Anlene Hidup Penuh Makna. Saat ini mengampu mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP Negeri 164 Jakarta Selatan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Goresan Marta

7 November 2022   14:28 Diperbarui: 7 November 2022   14:35 669
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Senin pagi. Hujan turun sejak dini hari. Udara dingin menusuk tulang. Pak Guru Jono berkemas mengajar. Mengenakan jas hujan ia menyusuri jalan Ciputat Raya. Lima belas menit kemudian belok kanan menyusuri jalan arteri Pondok Indah. Dari lampu merah Pondok Indah belok kanan menuju Jalan Radio Dalam. Sesaat kemudian tiba di depan pintu gerbang sekolah.

Pembelajaran hari Senin dimulai dengan pelaksanaan upacara bendera.  Upacara bendera dibagi dalam dua tempat. Kelas 9 A sampai H di halaman sekolah. Kelas 9F bertindak sebagai petugas upacara dengan pembina upacara wali kelas 9F, Ibu Mike.

Upacara bendera selesai pada pukul 07.10. WIB. Semua guru rapat special di aula sekolah lantai dasar. Disebut rapat special karena membahas hal-hal aktual untuk kemajuan sekolah. Disebut rapat special karena dihadiri beberapa pengurus komite sekolah. Disebut rapat special karena diadakan pada saat jam guru mengajar.

Rapat special berakhir para guru bergegas menuju kelas masing-masing. Pak Guru Jono menuju kelas 9D di lantai-2. Di kelas tersebut Pak Andi sedang menyampaikan tugas diskusi. Pak Guru Jono mampir di kelas 9C. Jesica, Rebecca  dan Naeylla asyik berbincang-bincang. Di kelas hanya ada peserta didik perempuan. Peserta didik laki-laki sedang mengikuti pembinaan dari dari guru BK.

Marta mendekati Pak Guru Jono. Marta adalah murid pendiam dan santun.  Perawakannya tinggi, lebih tinggi dari teman-teman sekelasnya. Tangannya tak bisa diam, apa saja dilukisnya. Sudah dua kali Pak Guru Jono mendapatkan lukisannya. Tapi goresan yang ini terasa istimewa, dihari istimewa. Pak Guru Jono sangat menyukainya.

"Terimakasih Marta, kau murid berbakat."

"Sama-sama Pak Guru."

Dalam teori kecerdasan majemuk, boleh jadi Marta memiliki kecerdasan menggambar. Anak dengan kecerdasan menggambar memiliki cara berpikir melalui kesan dan gambar. Bagaimana dengan kegiatan bermainnya? Mereka senang mendesain,  menggambar, dan mencoret-coret.

Lantas bagaimana dengan cara belajar yang efektif untuknya? Mereka mudah belajar dengan cara mengamati, pintar mendesain secara acak, pandai membaca bagan, grafik, diagram visual dan peta.

Dengan demikian apakah kecerdasan menggambar itu? Kecerdasan menggambar atau kecerdasan spasial adalah kemampuan diri untuk membangkitkan kapasitas berpikir dalam tiga dimensi. Kecerdasan semacam ini layaknya dimiliki oleh pelukis, pelaut, pilot, dan arsitek. "Semoga kelak Marta menjadi salah satunya." Demikian doa Pak Guru Jono.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun